Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perlu Ada Dewan Pakar dan Tim Sinkronisasi Anies-Sandi?

Kompas.com - 13/06/2017, 10:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama sehari penuh mulai pagi hingga malam hari, Senin (13/6/2017), puluhan pakar dan tim kampanye yang menamai diri mereka sebagai Dewan Pakar dan Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, mengadakan rapat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (12/6/2017).

Mereka menyatukan persepsi dan konsep soal program Anies-Sandi, yang rencananya akan dihadirkan dalam focus group discussion bersama Pemprov DKI Jakarta hari ini, Selasa (13/6/2017).

Banyaknya sumber daya yang dikerahkan gubernur-wakil gubernur terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, memunculkan pertanyaan, seberapa besar program Anies-Sandi hingga membutuhkan persiapan sedemikian rupa?

"Jadi, dari 3.000 lebih kegiatan yang betul-betul baru, yang 'rumahnya' masih baru, tidak terlalu banyak, enggak sampai 20 persen ya yang sama sekali baru," kata Ketua Tim Sinkronisasi Sudirman Said, Senin.

Sejak dinyatakan sebagai pemenang Pilkada DKI pada April lalu, tim Anies-Sandi dibentuk dan bekerja merumuskan 23 janji menjadi 154 program, dan menurunkannya jadi 3.313 kegiatan. Pemprov DKI bersedia memasukkan 3.313 kegiatan ini dalam Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta tahun 2018 dengan nilai Rp 1 triliun.

Sinkronisasi dengan Pemprov DKI Jakarta dilakukan lantaran Anies-Sandi punya kegiatan yang sudah dijalankan Pemprov DKI Jakarta, hanya saja berbeda nomenklaturnya.

"Mereka (tim Anies-Sandi) di samping punya 23 janji ini perlu ngecek apakah dari aspirasi yang diterima ada hal baru atau tidak, tugas kami mengerucutkan itu semua supaya sesuai format dan nomenklatur," kata Sudirman.

Sudirman mencontohkan program rumah dengan DP 0 rupiah sebagai program yang tak baru-baru amat karena sudah dijalankan pengembang swasta. Tahun depan, Anies-Sandi tinggal menggandeng pengembang untuk menyediakan rumah dengan DP 0 rupiah bagi pemegang KTP DKI.

Sedangkan contoh program yang benar-benar baru, Sudirman mengatakan Anies meminta agar program kesehatan lebih banyak dititikberatkan pada pencegahan. Pemprov DKI disebut selama ini lebih banyak menggunakan pendekatan kuratif atau pengobatan dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

Baca: Anies-Sandi Yakin Programnya Terealisasi Mulai 2018

Mulai besok, tiap pekan, tim Anies-Sandi ini akan dua kali melaksanakan FGD dengan Pemprov DKI Jakarta. Empat pokja yang diisi ahli, dibuat dengan topik masing-masing budaya, pemuda, dan olahraga; transportasi; infrastruktur; dan tata kota. Hasil diskusi diharapkan dapat masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2018.

Sudirman mengatakan dari komunikasi sejauh ini dengan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), para pejabat DKI, dan DPRD, harusnya tidak ada perselisihan pendapat.

"Aku sih lihatnya nggak ada hal besar. Ini soal argumen, cara pandang, asumsi, dan menurut pemerintah atau birokrasi--tentu tidak bisa dihadapkan antara Pak Djarot dengan Pak Anies jadi nggak perlu ditubrukin--jadi semua pihak pasti ada dasarnya, pengetahuan, pengalaman, ekspektasi, dan visi," katanya.

"Jadi kalau Anies-Sandi duduk dengan cara pandang berbeda saya kira Pemda dan perangkatnya akan ikut. Birokrasi tugasnya melayani visi dan misi pemimpin," lanjutnya.

Baca: Ahli dari Gerindra dan PKS Akan Isi Dewan Pakar untuk Anies-Sandi

Kompas TV Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Umumkan Evaluasi Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com