Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Bocah Ini Terbujur Kaku Sejak Usia 3 Bulan

Kompas.com - 17/06/2017, 10:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com -
Seorang bocah perempuan bernama Bintang Rizki Rahmawati (8) menderita penyakit langka yang sudah diidapnya sejak masih berusia tiga bulan. Penyakit itu membuat tubuhnya tidak bisa bergerak dan hanya bisa terbujur kaku.

Informasi mengenai Bintang mencuat di media sosial setelah ada akun Instagram yang mengunggah foto kondisi bocah perempuan tersebut.

Pada Jumat (16/6/2017) sore, Kompas.com menyambangi kediaman orangtua Bintang di Kampung Rawa Panjang, Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Mereka tinggal di sebuah rumah petak kontrakan.

Saat tiba di lokasi, Bintang beserta orangtuanya sedang tidak ada di rumah. Menurut tantenya, Milla (35), Bintang sudah dibawa ke Kantor PMI Bogor sejak Jumat siang.

Viralnya informasi mengenai kondisi Bintang membuat beberapa orang tergerak membantunya.

"Alhamdulillah ternyata banyak yang merespons juga," kata Milla.

Milla adalah sepupu dari Ria Rahmawati (20) yang merupakan ibu kandung Bintang. Bintang merupakan anak pertama Ria dan Sugi (48). Dalam kesehariannya, Sugi mencari nafkah sebagai pengumpul barang bekas, sedangkan Ria sebagai pembantu rumah tangga.

Menurut Milla, Bintang masih dalam kondisi normal saat dilahirkan. Penyakit yang dideritanya muncul saat dia berusia tiga bulan. Anggota keluarganya tidak mengetahui persis penyakit yang dialami Bintang.

Seingat Milla, dia pernah diberi tahu petugas kesehatan bahwa penyakit yang diidap bintang adalah hydrocephalus.

"Yang kepalanya bisa gede gitu. Tapi ini kepalanya enggak gede, tapi badannye melengkung, kaku gitu," tutur Milla.

(baca: Kisah Rani, Penderita Lupus Jemaah First Travel yang Tak Kunjung Umrah)

 

Hi Perkenalkan anak ini : Namanya bintang.. anak perempuan usia 8 Tahun. Sejak lahir dia memiliki kelainan.. saya juga tidak tahu apa nama penyakitnya.. karena terhambat biaya yg tidak memungkinkan untuk berobat akhir'a sampai saat ini Bintang tidak ada perubahan. Malah seluruh tubuhnya menjadi kaku ..pekerjaan ayah'a seorang pemulung dan ibunya seorang ART. Pernah waktu usia balita anak Bintang sempat ikut operasi bagian usus krna pencernaan bermasalah.. Dan sekarang sebagian usus'a di ganti dengan selang.. Harusnya selang itu diganti setiap 5tahun sekali.. . Tetapi dikarenakan tidak adanya biaya, sampai usia 8 Tahun selangnya belum kunjung digantikan dengan yang baru Mungkin beberapa dari follow ada yg mau membantu meringankan bebanya. . Anak ini saudara kita juga ..???????????? . Alamat .kp rawa panjang. Rt02/06no 17b. Gg talang 4. Citayem jawabarat.. . #ceritaadikbintang

A post shared by thenewbikingregetan (@thenewbikingregetan) on Jun 15, 2017 at 2:13pm PDT

Milla menuturkan bahwa pada bagian telinga kanan Bintang dipasangi selang sejak dia berusia tiga bulan. Selang itu seharusnya sudah diganti setelah pemakaian selama lima tahun.

Namun, karena kondisi keuangan keluarga yang kekurangan membuat selang itu tidak pernah diganti sampai akhirnya Bintang menginjak usia delapan tahun.

Karena itu, Milla menyatakan pihak keluarga bersyukur ada pihak yang akhirnya ingin menolong Bintang.

"Alhamdulillah mudah-mudahan bisa cepat sembuh," ucap Milla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com