Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pertimbangkan Pengamanan untuk Anggota yang Sedang Shalat

Kompas.com - 01/07/2017, 09:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian tengah mempertimbangkan untuk memberikan pengamanan untuk anggotanya yang sedang shalat. Hal itu dilakukan menyusul penusukan terhadap dua anggota polisi di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017) malam.

"Nanti kita evaluasi, kan tadi di masjid ya, sedang shalat. Sehingga harus ada SOP (standar operasional prosedur) lain untuk melindungi anggota kami yang sedang shalat," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan saat ditemui di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Dua polisi yang menjadi korban penusukan di masjid Jalan Falatehan masing-masing bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bachtiar. Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.40.

Baca: Usai Teriak Thoghut, Pelaku Tikam Polisi di Masjid Dekat Mabes Polri

Adapun pria yang menjadi pelaku penusukan tewas ditembak setelah sempat mencoba melarikan diri. Pihak kepolisian saat ini tengah mendalami identitas pelaku maupun motif penyerangan.

Menurut Iriawan, polisi menemukan sebuah KTP di lokasi kejadian. Saat ini, identitas yang ada pada KTP tersebut sedang dicocokan dengan jenazah pelaku yang kini disimpan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Olah TKP sudah, ambil sidik jari sudah, KTP-nya ada, kartu-kartu yang ada di badannya kita sudah ambil, HP-nya sudah ada. Kemudian bukti-bukti lain sudah kita ambil sehingga akan melakukan pendalaman," ujar Iriawan.

Baca: Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com