Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2013, 08:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tarif baru Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line full AC di kawasan Jabodetabek mulai berlaku hari ini, Minggu (30/6/2013), alias sehari lebih cepat dari jadwal semula yakni 1 Juli 2013. Tentu saja penumpang amat gembira dengan penurunan tarif.

Daniel, seorang penumpang asal Jombang, Tangerang Selatan, misalnya. Biasanya, dia membayar Rp 8.000 untuk perjalanan lima stasiun dari Stasiun Sudimara, Tangsel, ke Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Pada Minggu (30/6/2013) ini, dia cuma dikenai tarif Rp 2.000.

Ini karena sistem penarifan baru memberlakukan cuma Rp 2.000 untuk setiap perjalanan lima stasiun pertama dan ditambah gopek (Rp 500) untuk tiga stasiun berikutnya.

"Waah, kenapa enggak dari dulu-dulu? Dompetku enggak cepet menipis kalau tarifnya cuma segini. Alhamdulillah," celetuk Daniel kepada Tribunnews.com, sesaat sebelum memasuki Commuter Line di Stasiun Sudimara.

"Iya nih, asyik kalau bayarnya cuma segini," timpal Nadia, penumpang lainnya.

Meski tarif Commuter Line turun drastis, tapi jangan kira semua penumpang menyambut gembira. Elly, seorang penumpang lainnya yang bekerja sebagai jurnalis merasakan penumpang Commuter Line sudah tidak setertib saat tarif masih Rp 8.000.

Menurut Elly, saat masih berlaku tarif lama, penumpang terseleksi kalangan menengah ke atas. Dengan begitu tidak terlihat pedagang asongan. Perilaku penumpang pun tertib, yakni tidak makan di dalam gerbong, tidak ada yang merokok, dan gerbong wanita tidak dimasuki para penumpang pria.

Namun, dengan penurunan tarif drastis, segmen penumpang jadi tercampur baur antara segmen menengah atas dan kalangan ekonomi bawah, termasuk pedagang asongan, tukang semir, pengamen, sampai pengemis.

"Takutnya nanti lama-lama orang jadi bebas merokok di dalam gerbong ber-AC, masuk pengemis dan pengamen," kata Elly.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com