Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Instruksikan BPKD Kumpulkan Daftar CSR

Kompas.com - 15/07/2013, 19:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo memerintahkan Badan Pengelola Keuangan Daerah untuk segera mengumpulkan daftar perusahaan yang ingin berpartisipsi dalam program corporate social responsibility atau CSR. Kebijakan itu keluar dalam bentuk Surat Instruksi Gubernur.

"Kemarin sudah saya perintahkan untuk mengumpulkan nama-nama (perusahaan)," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (15/7/2013) sore.

Jokowi melanjutkan, tujuan pengumpulan daftar perusahaan yang terlibat dalam CSR itu untuk mempermudah pemetaan sumber pendanaan. Dengan demikian, dapat disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan di Jakarta.

"Misalnya, yang mau nyumbang taman langsung kita arahkan ke mana (Dinas Pertamanan dan Pemakaman), yang mau nyumbang tv lagi," ujarnya.

Jokowi menegaskan, program CSR perusahaan itu berbeda dari kewajiban perusahaan. Program CSR dapat mencakup permasalahan yang lebih luas, antara lain pendidikan, lingkungan, sosial, dan infrastruktur. Adapun kewajiban perusahaan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan biasanya diwujudkan dengan membangun fasilitas sosial serta fasilitas umum.

Sejumlah program pembangunan yang dijalankan oleh Jokowi tidak menggunakan kas daerah, tetapi menggunakan dana CSR dari sejumlah perusahaan. Program CSR itu, antara lain pengadaan 340 bangku taman di Jalan Thamrin, Sudirman, dan kawasan Jalan Medan Merdeka; penataan sejumlah kampung; pembangunan beberapa rumah susun; dan penataan di sejumlah taman.

Terkait CSR itu, Jokowi sering kali tidak menyebutkan siapa perusahaan penyokong dana program tersebut. Pada waktu sebelumnya, Jokowi kerap menjawab "lupa". Kini Jokowi mulai mendorong transparansi program CSR tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com