Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Kepengurusan Sebabkan Metromini Kedodoran

Kompas.com - 01/08/2013, 17:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengaku tidak mengenal Direktur Utama PT Metro Mini saat ini, T Halomoan Panjaitan. Salah satu pengusaha metromini itu mengatakan, sejak pecah kepengurusan, banyak orang yang mengaku sebagai pengurus PT Metro Mini. Hal itu menyebabkan pengelolaan metromini kedodoran.

"Saya tidak kenal (Dirut PT Metro Mini). Metromini sekarang jadi ajang permainan orang-orang tidak bertanggung jawab, mengaku pengurus, padahal bukan," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2013).

Azas mengatakan, pecahnya kepengurusan juga membuat para pemilik dan sopir metromini tidak lagi ada yang menaungi. Hal itu membuat pemilik bus dan sopir harus mengurus izin trayek dan uji kir sendiri.

Menurut Azas, tidak adanya manajemen yang menaungi juga menyebabkan pemilik dan sopir metromini gampang digerakkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. "Selama ini para pemilik dan sopir metromini tidak ada yang mengurus dan keteteran. Jadi mudah saja kalau mau menggerakkannya dengan isu keterancaman bisnis atau kerja mereka," katanya.

Siang tadi, ratusan sopir metromini melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Jakarta. Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencopot Udar Pristono dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Perhubungan DKI.

Setelah itu, para sopir mendatangi kantor PT Metro Mini di Rawamangun, Jakarta Timur. Di tempat tersebut, para sopir mengamuk dengan melakukan aksi perusakan dengan memecahkan kaca dan membakar sebuah kendaraan yang ada di area kantor. Para sopir itu merasa kesal dengan keberadaan preman yang menguasai kantor tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com