Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tidak Ingin BUMD Terlalu Banyak

Kompas.com - 14/08/2013, 16:10 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin badan usaha milik daerah terlalu banyak. BUMD yang diinginkan adalah yang menguntungkan bagi keuangan daerah. Selama ini BUMD di DKI sebagian besar masih belum memberi keuntungan signifikan. Lantaran itu, Pemprov DKI Jakarta berencana mengevaluasi keberadaan seluruh BUMD itu.

"Kami sedang selesaikan kajiannya. Intinya kami ingin mengerucutkan seluruh BUMD, tidak perlu banyak-banyak. Toh selama ini tidak banyak pendapatan dari mereka yang masuk ke kas daerah," tutur Basuki kepada wartawan, Rabu (14/8/2013) siang tadi.

Bentuk evaluasi BUMD itu dilakukan dengan menjual ke pihak lain, membubarkan, atau menggabungkan dengan BUMD lain yang lebih bagus. Beberapa nama BUMD yang rencananya dievaluasi itu, antara lain PD Dharma Jaya, PT Ratax, dan Sheraton Media Hotel & Towers. BUMD Pemprov DKI Jakarta dibedakan dalam BUMD yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah daerah, serta saham patungan dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

BUMD di Jakarta bergerak dalam berbagai macam bidang usaha. Sampai hari ini, belum jelas berapa nilai saham uang yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta di seluruh BUMD tersebut.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Provinsi DKI Jakarta, Catur Laswanto mengakui ada beberapa BUMD yang kinerjanya tidak baik sehingga operasional perusahaannya menjadi beban bagi Pemprov DKI. Berangkat dari fakta ini, Pemprov DKI Jakarta perlu mengkaji lagi keberadaan BUMD itu, apakah ditutup atau digabung dengan BUMD lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com