Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Singapura Ikut Jokowi "Blusukan" ke Tanah Abang

Kompas.com - 20/08/2013, 17:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (20/8/2013) siang, tampak berbeda. Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar turut serta dalam kegiatan blusukan itu.

Sebelum Jokowi tiba, Anil bersama rombongan telah datang terlebih dahulu di Pasar Tanah Abang. Jokowi datang setelah menghadiri acara halalbihalal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Keduanya pun bertemu dan berkeliling bersama ke kawasan pasar tersebut.

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) tampak berbincang dengan Duta Besar Singapura Anil Kumar Nayar (kiri) di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (20/8/2013) sore. Anil dan beberapa akademisi universitas di Singapura hendak melakukan penelitian di Jakarta.

Jokowi mengatakan, Anil membawa beberapa akademisi dari salah satu universitas terkemuka di Negeri Singa itu. Jokowi menampik kedatangan Dubes Singapura dalam rangka investasi di Jakarta.

"Enggak, mereka mau melihat urban plan kota kita seperti apa. Bukan, bukan (investasi)," ujarnya di sela-sela aktivitas blusukan tersebut.

Setelah blusukan di Tanah Abang, Anil serta beberapa akademisi yang menyertainya juga mengikuti Jokowi untuk mengunjungi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka tampak menanyakan beberapa kebijakan serta rencana yang akan dilakukan Jokowi.

"Semuanya seluas 80 hektar. Semua penduduk, mereka sudah pindah ke rusun di sana," kata Jokowi kepada Anil seraya menunjuk ke arah Rusun Muara Baru yang ditempati warga Waduk Pluit.

"Saya pikir, Desember nanti mereka (warga lain) akan pindah ke rusun lagi," ujarnya dalam percakapan dengan bahasa Inggris.

Di Waduk Pluit itu, tampak pula jurnalis New York Times yang mengikuti gerak Jokowi. Jurnalis menanyakan situasi terkini di Waduk Pluit pascaperesmian taman sekaligus normalisasi waduk tersebut.

Pada awal Juni lalu, Jokowi juga pernah blusukan bersama Dubes Amerika Serikat Scot Marciel. Waktu itu Marciel ikut blusukan bersama Jokowi di permukiman kumuh di Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com