Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberi Modal Sedikit, Jakpro Fokus Ambil Alih Palyja

Kompas.com - 27/08/2013, 09:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Jakarta Propertindo Budi Karya pasrah jika modal yang disuntikkan ke BUMD yang dipimpinnya di bawah nilai yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI pada DPRD DKI. PT Jakpro pun akan fokus mengerjakan proyek yang telah menjadi prioritasnya saja.

"Kita akan konsentrasi untuk Palyja saja. Itu udah dimandatkan Pemprov DKI. Kita diminta mengambil 49 persen saham Palyja yang dimiliki Astratel," ujar Budi kepada wartawan, Selasa (27/8/2013).

Budi menjelaskan, sebenarnya PT Jakpro memiliki banyak pekerjaan rumah yang cukup berat. Misalnya, pembebasan lahan untuk dijadikan rumah susun dan sebagainya. Atas dasar itu, pihaknya meningkatkan modal dari Rp 750 miliar menjadi Rp 2 triliun untuk memastikan proyek berjalan.

PT Jakpro telah memiliki modal Rp 750 miliar. Tinggal Pemprov DKI menyuntikkan sisa modalnya. Sayangnya, DPRD hanya menyetujui modal sebesar Rp 800 miliar saja. Pasalnya, nilai itulah yang tercantum dalam KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara).

"Tanggapan saya, apa pun yang diputuskan oleh Pemprov dan dewan sudah melalui penglihatan dimensi yang banyak. Keduanya adalah payung," ujar Budi.

Hingga saat ini, pembelian saham Palyja pun masih dalam proses, yakni meninjau dokumen-dokumen resmi sebelum proses pembelian saham dilanjut. Dengan demikian, lanjut Budi Karya, total nominal pembelian pun belum bisa diketahui secara pasti.

Pemprov DKI akan mengajukan dana Rp 2,5 triliun dalam APBD Perubahan. Dari jumlah itu, Rp 1 triliun di antaranya ditujukan demi penambahan modal ketiga BUMD DKI yakni Bank DKI, PT Jakarta Propertindo, dan Sarana Jaya.

Di sisi lain, DPRD DKI Jakarta menganggap bahwa jumlah itu terlalu besar dan dikhawatirkan tidak akan berkontribusi ke pendapatan Pemprov DKI. Apalagi, sesuai KUAPPAS, jumlah modal yang diberi di bawah Rp 1 triliun.

Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan memperkirakan, jumlah modal yang disetujui pihaknya yakni sekitar Rp 800 miliar saja. Keputusan itu akan dilakukan pada rapat paripurna pembahasan RAPBD Perubahan Rabu mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com