Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum "Go Public", PT Jakpro Dipercaya Basuki Pimpin Palyja

Kompas.com - 27/08/2013, 12:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun PT Jakarta Propertindo hanya diberikan wewenang untuk membeli saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) sebesar 49 persen, kepemimpinan perusahaan tetap akan diserahkan kepada PT Jakpro.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan memberi waktu kepada PT Jakpro untuk go public selama lima tahun. Namun, walau belum go public, PT Jakpro tetap akan membeli dan memimpin Palyja.

"Ya, ini kan soal kepercayaan saja. Yang penting PT Jakpro yang nge-lead Palyja, mulai dari dirut, keuangan, operasional, semuanya dari PT Jakpro," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Untuk pembelian saham Palyja, Basuki menjelaskan bahwa hal itu telah tertuang dalam surat perjanjian antara PT Jakpro dan PT Pembangunan Jaya. Rencananya saham kepemilikan Palyja sebesar 49 persen milik Astratel akan dibeli PT Jakpro dan 51 persen saham kepemilikan Suez Internasional akan dibeli PT Pembangunan Jaya. Pembelian saham Palyja itu, kata Basuki, adalah untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Jakarta.

Saham mayoritas pun akan tetap dipegang oleh PT Pembangunan Jaya karena ia menginginkan PT Pembangunan Jaya menjadi BUMD profesional yang dapat bersaing dengan perusahaan swasta lainnya.

"Jadi kita mau tunjukkan kemampuan PT Jakpro yang mau go public dan kita mau tunjukkan kalau PT Pembangunan Jaya itu profesional," kata Basuki.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya sudah mendapat mandat dari Pemprov DKI untuk segera membeli saham kepemilikan Palyja sebesar 49 persen dari Astratel.

Saat ini, menurut dia, pihaknya masih dalam proses due diligent. "Seperti membeli rumah, mana sertifikatnya, spesifikasi rumah seperti apa, itu yang namanya due diligent. Jadi due diligent itu sifatnya ekonomis atau legal," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com