Tati, salah seorang warga RT 09 RW 02, mengatakan, selama Susan menjabat sebagai lurah, dia dikenal sebagai sosok yang santun. Bahkan, dia pernah ditolong saat anaknya belum bayaran sekolah.
"Anak saya yang sekolah di SD 2 Petang, Lenteng Agung, sempat ditegur sekolah karena belum membayar sekolah. Sebab, dana Jakarta Pintar belum turun. Saat itu, Lurah mengatakan, biar beliau yang ke sekolah dan menjanjikan dana akan segera turun," tutur Tati saat ditemui Kompas.com, Rabu (28/8/2013).
Saat aksi berlangsung, kegiatan di kelurahan pun tidak terhenti. Sejak pukul 08.30, Kelurahan Lenteng Agung sudah beroperasi. Nurnaningsih yang sedang mengurus surat kematian suaminya pun tetap dilayani. Dia mengaku tak sulit menemui lurah.
"Lurah yang sekarang mudah ditemui, dari pagi sampai sore juga ada di kelurahan. Ini juga pengurusannya mudah, saya sudah selesai," ujar Nurnaningsih, warga RT 09 RW 02, yang datang bersama anaknya ke Kelurahan Lenteng Agung.
Hal itu juga diakui Rini, yang ikut dalam aksi damai di depan kantor Kelurahan Lenteng Agung. Menurutnya, Susuan tidak segan untuk turun menemui warganya.
"Sebenarnya kalau ditanya kinerja sih baik, ya. Sebelumnya juga waktu bulan puasa pernah mendatangi beberapa RT, membagikan sembako, juga memberi takjil di masjid, tapi bukan di daerah saya. Demo ini sih enggak ada kaitannya dengan kinerja," ujar Rini.
Aksi warga yang menuntut penggantian Lurah Lenteng Agung berlangsung damai. Aksi didampingi pengamanan dari petugas Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, Polsek Jagakarsa, Satpol PP, dan Koramil, dengan total 200 personel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.