Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Bantu Jokowi Suntikkan Air ke Dalam Tanah

Kompas.com - 24/09/2013, 13:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, di bidang kesehatan, pendidikan, pengendalian banjir, pengelolaan sampah, hingga kebudayaan.

Ditemui seusai penandatanganan kerja sama di ballroom Balaikota Jakarta, Selasa (24/9/2013) pagi, Rektor UGM Prof Pratikno mengatakan, Jakarta merupakan jendela Indonesia sehingga semua persoalan di Ibu Kota menjadi tanggung jawab bersama. Melalui kerja sama itu, UGM akan membantu Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi sejumlah permasalahan Ibu Kota.

Di bidang kesehatan, misalnya, UGM akan melatih dokter-dokter yang bertugas di puskesmas untuk melaksanakan standar pelayanan dasar pasien.

"Intinya primary health care, bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan dasar karena masyarakat itu cenderung sakit sedikit langsung rumah sakit besar. Maka, kita tingkatkan kualitas di puskesmas," ujarnya.

Di bidang pendidikan, akademisi UGM akan ikut serta dalam mengembangkan mental para pelajar di Jakarta. Kerja sama ini akan lebih didalami oleh Dinas Pendidikan Jakarta. Soal pengendalian banjir, lanjut Pratikno, UGM siap memberikan teknologi yang dimilikinya untuk menyuntikkan air ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Dengan demikian, tanah di Jakarta tak terus-menerus mengalami penurunan sehingga potensi banjir di Jakarta dapat segera dikurangi.

"Intinya tidak bisa semata-mata melalui sumur resapan, tetapi juga harus menyuntikkan air di kedalaman 200 meter, misalnya, kita siap," ujarnya.

Mengenai pengolahan sampah, UGM akan membantu Pemprov DKI dalam hal teknologi konversi sampah, baik organik ataupun non-organik, menjadi biogas sehingga dapat berguna bagi masyarakat banyak. Soal lokasinya, ia menyerahkan kepada Pemprov DKI.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambut baik kerja sama tersebut. Sarjana kehutanan UGM itu berharap kerja sama yang berjangka waktu satu tahun itu dapat diperpanjang sehingga mampu memberikan efek positif bagi pembangunan Jakarta.

"Kerja sama ini akan dilanjutkan dengan pembuatan peraturan di tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masing-masing," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com