Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada ERI di Jakarta, Jumlah Polantas Akan Semakin Minim

Kompas.com - 26/09/2013, 16:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, jika penerapan electronic registration and identification (ERI) pada kendaraan bermotor di Jakarta jadi diterapkan, maka hal itu tidak hanya akan membantu penerapan electronic road pricing (ERP) dan electronic law enforcement (ELE), tetapi juga meringankan tugas berat polisi lalu lintas (polantas).

Dengan semakin banyak alat elektronik yang terpasang, peran polantas di jalan raya pun akan semakin minim.

"Di negara yang lebih maju, jumlah petugas lalu lintasnya juga sedikit," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9/2013).

Rikwanto juga menjelaskan, saat ini jajaran Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang membahas rencana penambahan jumlah CCTV di ruas jalan-jalan Ibu Kota. Jumlah CCTV yang semakin banyak pun kelak akan membantu kelancaran penerapan ERI.

"Sudah waktunya wilayah Metro dilengkapi dengan CCTV di semua tempat," harapnya.

ERI merupakan sistem yang berbentuk bank data kendaraan bermotor. Dengan penerapan sistem ini, sejenis alat berbentuk cip nanti akan ditempelkan di kendaraan bermotor.

Kendaraan yang sudah dilengkapi cip ini akan dengan mudah dideteksi jika melakukan pelanggaran, baik jika terekam CCTV, maupun terdeteksi oleh alat pemindai yang dipegang oleh petugas di lapangan.

Dengan adanya ERI pula, tidak akan ada lagi penindakan hukum ataupun pembayaran denda di jalan karena seluruhnya telah berbasis elektronik.

Untuk ERP, nantinya cip tersebut akan berisi saldo. Apabila cip melewati gerbang-gerbang elektronik di jalan-jalan yang menerapkan sistem ERP, maka cip tersebut akan terpindai dan saldo akan berkurang.

Selain untuk jalan-jalan yang menerapkan ERP, sistem ERI juga sangat berguna jika diterapkan di jalan tol. Dengannya, pengendara tidak perlu lagi berhenti saat di gerbang tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com