Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pelaku Penyiram Air Keras di Bus PPD

Kompas.com - 04/10/2013, 17:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi memburu pelaku penyiraman air keras ke penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013). Polisi mengajak dua pelajar yang menjadi saksi kejadian tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat (4/10/2013), menjelaskan, dari keterangan para saksi, pelaku adalah remaja yang mengenakan baju olahraga dari sekolah tertentu. 

Polisi meminta para saksi untuk menjelaskan ciri-ciri pelaku, mulai dari wajah, perawakan, serta pakaian yang digunakan. "Desain dan tulisan di pakaian yang dikenakan pelaku juga kami identifikasi. Ini untuk memudahkan menangkap pelaku," katanya.

Kanit Reskrim Polsektro Jatinegara Inspektur Satu DP Ambarita mengakui, pihaknya masih mengejar pelaku. "Masih kami kejar pelakunya," katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 13 orang penumpang bus PPD 213 Kampung Melayu-Grogol disiram air keras oleh orang tidak dikenal di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013) pagi.

Dua di antara penumpang itu mengalami luka parah di wajah. Saat itu, bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol bernomor polisi B 7768 NP berhenti di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Tak lama kemudian, naik seorang penumpang, yakni pelajar yang mengenakan celana training dan baju olahraga dari pintu belakang bus.

"Pelaku naik dari pintu belakang, lalu mencari posisi ke depan. Setelah dirasa tepat, pelaku menyiramkan air keras ke para korban," kata Rikwanto. Seusai menyiramkan air keras, pelaku  turun dan kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com