Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Pokok Gatot di BPK Sebesar Rp 4 Juta

Kompas.com - 17/10/2013, 15:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Gatot Supiartono, auditor senior di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang menjadi tersangka otak pembunuhan istri sirinya, Holly Angelia, di Apartemen Kalibata City, akan tetap menerima gaji pokok meski kelak dinonaktifkan dari jabatannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Disebutkan, sebagai auditor senior, Gatot hanya memiliki gaji pokok sebesar Rp 4 juta.

Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan mengatakan, jika nantinya BPK sudah menerima surat resmi dari kepolisian perihal penahanan Gatot, maka Gatot akan dinonaktifkan dari jabatannya. Meski begitu, Gatot tetap akan menerima gaji pokok, tetapi hanya sebesar 50 persen.

"Kalau mengacu pada peraturan, PNS yang dibebas-tugaskan menerima 50 persen dari gaji pokok. 50 persennya dari Rp 4 juta, tunjangan tidak diberikan," kata Hendar di Gedung BPK RI, Kamis (17/10/2013).

Namun, Hendar tidak merinci berapa tunjangan yang diterima oleh Gatot selama ini. Gatot sendiri bertugas sebagai auditor di beberapa institusi, seperti di Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Polri, dan TNI.

Berdasarkan penyidikan polisi, Gatot menjadi dalang pembunuhan terhadap istri sirinya, Holly Angelia (38), karena tidak tahan dengan desakan istrinya yang banyak menuntut macam-macam, mulai dari minta dibelikan apartemen, mobil, dan terakhir meminta Gatot menceraikan istri sahnya.

Gatot mulai ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (16/10/2013) malam. Namun sampai siang ini, pihak BPK belum menerima secara resmi surat penahanan Gatot dari kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com