Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Saksi Mata Sebut Penabrak Pagar Bukan Adiguna

Kompas.com - 29/10/2013, 13:44 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Adiguna Sutowo mengaku bahwa dirinyalah yang menabrak rumahnya sendiri di Jalan Pulomas Barat, Kayu Putih, Jakarta Timur. Namun, pengakuan itu tidak dianggap oleh polisi karena keterangan saksi menyebut pelaku adalah seorang wanita.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa empat orang. Mereka adalah orang-orang yang menyaksikan mobil Mercedes Benz B 712 NDR menabrak pagar dan tiga mobil yang terparkir di garasi rumah Vika, istri Adiguna.

Mereka adalah petugas keamanan rumah, yakni Atno dan Natal, seorang pembantu rumah tangga bernama Siti Aisha, dan istri Adiguna, Vika.

Menurut kesaksian Atno dan Natal, mereka melihat wanita berinisial F mengambil alih kemudi mobil Mercy, yang sebelumnya dikendarai oleh sopir berinisial D. Wanita itu pula yang berada di belakang kemudi saat menabrakannya ke pagar rumah hingga merusak tiga mobil di dalamnya. Mereka pula yang melerai dan berusaha menenangkan F yang sedang mengamuk.

"Dari kesaksian para saksi jelas siapa pelakunya," tekan Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/10/2013).

Menurut Rikwanto, Vika mengaku tidak mengenal, bahkan tidak pernah bertemu dengan F. Dari hasil pemeriksaan saksi, F juga tidak pernah datang ke rumah Vika.

"Penyidik sedang mencari saksi lainnya, seperti tetangga dan orang sekitar yang melihat kejadian itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com