Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan DPRD Kurangi Jumlah Bus Permintaan Jokowi

Kompas.com - 19/11/2013, 18:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Priya Ramadhani membenarkan bahwa DPRD memangkas jumlah bus yang akan didatangkan pada bulan Desember 2013. Ia mengatakan, pemangkasan tersebut bukan berarti tidak mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengadaan transportasi umum, tetapi justru meringankan beban Pemprov DKI.

"Pemotongan jumlah bus ini dilakukan karena kita menganggap pengajuan seribu bus justru akan membebani Pemprov DKI," ujar Priya kepada wartawan, Selasa (19/11/2013) sore.

Anggota DPRD dari Fraksi Golkar itu mengatakan, ketika Pemprov DKI mengusulkan pengadaan seribu bus, DPRD DKI membahas kesiapan pengadaan tersebut. DPRD antara lain menanyakan kepada perusahaan perakitan bus tentang kesanggupan merakit bus-bus tersebut. Nyatanya, kata Priya, perusahaan karoseri menyatakan tidak siap sehingga jumlah bus harus dikurangi.

"Bus ini diimpor tidak utuh. Yang diimpor hanya sasis dan mesin, sisanya dirakit di sini. Perusahaannya bilang tidak sanggup merakit sesuai dengan jumlah yang kita butuhkan," ujarnya.

Karena pengurangan jumlah bus itu, anggaran pengadaan seribu bus sebesar Rp 1,7 triliun tidak terpakai seluruhnya. Priya mengatakan, sisa anggaran dapat dialokasikan ke pos anggaran lain. Pengadaan bus akan diadakan lagi pada APBD 2014, yakni sebanyak 4.000 bus.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan ada dua sebab pengadaan bus tahun ini hanya 650 unit atau berkurang 350 unit dari yang direncanakannya semula. Selain karena permintaan DPRD DKI, pengurangan jumlah itu juga disebabkan keterlambatan pengesahan APBD 2013. Hal itu mengakibatkan waktu memasukkan rencana pengadaan bus ke APBD 2013 juga ikut telat sehingga proses lelang pun mundur. Akibat mepetnya penggunaan anggaran, waktu yang dibutuhkan oleh pemenang proyek untuk melakukan pemesanan bus di pabriknya pun sangat mepet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com