Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran PHB di Jakut Dipenuhi Eceng Gondok dan Sampah

Kompas.com - 03/12/2013, 00:03 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kondisi sejumlah saluran penghubung (PHB) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, penuh dengan eceng gondok dan sampah. Akibatnya, pada saat hujan deras, air dari saluran selebar 4 meter tersebut meluap.

Luapan air, selain menggenangi jalan, juga kadang kala membanjiri permukiman warga di RT 01 RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Salah seorang warga RT 01 RW 03, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Suhaeti (29), mengatakan bahwa sejak hampir setahun lalu PHB tersebut tidak dibersihkan sehingga eceng gondok memenuhi saluran tersebut.

Imbasnya, selain menggenangi Jalan Pengangsaan Dua, juga meluap ke permukiman warga. "Ini sudah hampir setahun tidak dibersihkan. Parahnya, kalau lagi hujan deras, airnya meluber ke rumah-rumah warga sampai setinggi 30 cm," ujarnya di Pegangsaan, Kelapa Gading, Senin (2/12/2013).

Pantauan Kompas.com di PHB Arcadia di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, selain dipenuhi enceng gondok, juga didapati banyak sampah yang mengotori saluran tersebut. Selain PHB Arcadia, kondisi serupa juga terpantau di Warung PHB Kali Cengkol atau Cakung Lama, tepatnya di antara RW 02 dan RW 09 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di saluran tersebut, juga dipenuhi sampah dan eceng gondok.

Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi mengatakan, untuk kebersihan di atas air merupakan wewenang Sudin Kebersihan. "Seperti sampah dan enceng gondok merupakan kewenangan Sudin Kebersihan. Kalau kita menangani lumpurnya," ujarnya.

Sementara Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Utara Zaenuri menjelaskan, masih adanya sejumlah PHB di Kelapa Gading yang dipenuhi eceng gondok karena hingga saat ini pihaknya tengah mengupayakan pembersihan.

Pihaknya akan terus menyisir kali dan PHB yang penuh eceng gondok. Salah satu kendalanya adalah karena di Jakarta Utara itu merupakan muara dari 13 sungai Jakut sehingga semua sampah itu bermuara di Jakarta Utara.

Selain itu, di Jakarta Utara terdapat 350 PHB. Parahnya, di sekitar lokasi PHB juga banyak terdapat permukiman kumuh sehingga pihaknya kesulitan untuk menggunakan alat berat dalam melakukan pembersihan.

Untuk melakukan pembersihan secara manual menggunakan tenaga orang, pihaknya mengerahkan sebanyak 350 orang. Mereka tersebar di Kecamatan Kelapa Gading (50) orang, Koja (67 orang), Tanjung Priok (47 orang), Penjaringan (76 orang), Cilincing (41 orang), Pademangan (59 orang), serta tenaga kebersihan di tingkat Sudin sebanyak (81 orang).

Setiap harinya Sudin Kebersihan bisa mengangkat sebanyak 150 ton sampah yang terdapat di sejumlah kali dan PHB di Jakarta Utara. Semuanya itu diangkut dengan 10 truk sampah yang ada. Selain itu, untuk sampah yang ada di darat kita angkut sebanyak 1.200 ton per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com