Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Antikorupsi di Mata Jokowi...

Kompas.com - 09/12/2013, 10:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember 2013 ini memiliki makna tersendiri bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, hari ini merupakan bentuk dukungan bagi pembenahan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel, seperti yang dilakukan di Pemerintah Provinsi DKI.

"Kita memang perlu banyak mengubah sistem. Intinya, itu komitmen dulu dari kita semua," ujar Jokowi di rumah dinas, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).

Pendidikan dasar bagi anak-anak, lanjut Jokowi, adalah hal yang harus disasar pertama kali untuk memutus mata rantai generasi korup. Anak-anak, kata dia, harus dididik dengan mental dan karakter positif agar menunjang sang anak tidak melakukan aksi korupsi ketika mereka dewasa. Hal ini adalah tugas seluruh pihak.

Jokowi mengaku telah membangun empat sistem agar mencegah pejabat Pemprov DKI melakukan korupsi. Empat sistem itu adalah non cash transaction (NCT), tax clearence, bank clearence, dan no dollar. Keempat sistem itu tengah dirancang agar pemberlakuannya kelak dapat maksimal.

Jika empat langkah tersebut dilakukan untuk menciptakan sistem keuangan yang antikorupsi, Jokowi pun melakukan satu langkah untuk memperbaiki sisi sumber daya manusia atau SDM, yakni dengan menggelar seleksi dan uji kompetensi terbuka bagi para lurah dan camat atau yang lebih populer disebut lelang jabatan. Setelah lurah dan camat, Jokowi pun membuka lelang jabatan untuk kepala sekolah dan kepala puskesmas di seluruh Jakarta.

"Itu semua yang akan kita garap dan benahi terus," ujar Jokowi.

Bagaimana dengan beberapa lurah dan pejabat di suku dinas yang diketahui banyak terjerat kasus korupsi? Jokowi tidak mau ambil pusing dengan hal tersebut. Selain karena kasus itu dilakukan sebelum pemerintahan dia, ia berprinsip, selama berada di jalur hukum, Jokowi ogah melakukan intervensi serta menyerahkan kasus sepenuhnya kepada penegak hukum.

Lantas, bagaimana pendapat Jokowi soal pendapat sang wakil Basuki Tjahaja Purnama yang mewacanakan amnesti (ampunan) bagi pejabat yang terjerat korupsi? "Apa kita harus memberikan amnesti? Kita ini kan sedang membenahi sistem," tegas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com