JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta DKI Joko Widodo meminta proyek Jakarta Emergency Dredging Inisiative atau JEDI yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum DKI diselesaikan dalam dua tahun. Waktu yang sama juga diharapkannya untuk proyek JEDI yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
"Jangan lama-lama. Saya sih minta setahun saja. Tapi ndak bisa, ya 2 tahun maksimal," ujarnya saat peresmian proyek di Waduk Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu(11/12/2013) pagi.
Jokowi mengatakan, proyek senilai 150.000 dollar Amerika Serikat itu seharusnya sudah dilaksanakan lima tahun silam. Namun, ia tidak tahu mengapa pelaksanaan mundur hingga saat ini. Padahal, bencana banjir akibat luapan air sungai maupun waduk selalu menerjang Ibu Kota setiap tahun. "Yang paling penting kan duitnya ada, ya, kerjakan," ujar Jokowi.
Mengenai pembebasan lahan serta relokasi masyarakat di bantaran sungai serta waduk yang disasar proyek JEDI, Jokowi mengatakan tidak ada masalah. Dalam jangka waktu tersebut, dia yakin Pemprov DKI telah membangun rumah susun yang cukup untuk warga yang permukimannya dibebaskan akibat proyek tersebut.
Pelaksanaan proyek JEDI secara resmi dimulai pada pagi ini dan diresmikan oleh Jokowi. Proyek ini berbentuk normalisasi dan penataan waduk dan sungai di seluruh Jakarta. Proyek JEDI terdiri atas 7 paket kegiatan, yakni: