"Di tahun 2014, belum tahu bulan pastinya, sebanyak 90 bus berbahan bakar solar dialihkan menjadi amari," kata Prasetia kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2013).
Bus malam itu nantinya akan beroperasi setelah jadwal operasi bus reguler selesai, yakni mulai pukul 23.00-05.00. Untuk penyebaran unit busnya, Prasetia mengatakan, kemungkinan akan disebar di terminal-terminal perbatasan, seperti di Terminal Pulogadung (Koridor II: Harmoni-Pulogadung), Kampung Rambutan (Koridor VII: Kampung Melayu-Kampung Rambutan), dan Kalideres (Koridor III: Kalideres-Pasar Baru).
"Tiga terminal itu menjadi prioritas karena sebagai pintu gerbang masuknya orang-orang dari luar Jakarta," kata Prasetia.
Masih terbatasnya unit transjakarta malam itu membuat jarak tunggu yang berbeda antara pagi, siang, dan malam. Jarak tunggu transjakarta di siang hari hanya 5 menit, sedangkan waktu tunggu transjakarta malam setiap 30 menit.
Pengadaan dan pengoperasian bus amari transjakarta ini meleset dari target awal. Keterlambatan operasional transjakarta itu disebabkan karena adanya keterlambatan pembelian bus. Salah satu penyebab molornya pengadaan bus itu karena proses lelang tender yang memakan waktu.
Sebagai jalan keluar permasalahan itu, Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui e-catalog LKPP, pengadaan bus akan lebih cepat dan tanpa melalui proses lelang tender yang berbelit-belit.
Rencananya, pada akhir Desember ini akan ada 310 unit bus transjakarta gandeng dan 346 bus sedang yang akan dioperasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.