Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Bus Transjakarta Solar Dialihkan Jadi Bus Malam

Kompas.com - 17/12/2013, 10:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 90 bus transjakarta akan dialihkan menjadi angkutan malam hari (amari). Manager Koordinasi Seksi Pengendalian UP transjakarta Prasetia Budi mengatakan, saat ini, pihaknya sedang melakukan rekondisi mesin-mesin bus yang dialihkan menjadi bus malam tersebut.

"Di tahun 2014, belum tahu bulan pastinya, sebanyak 90 bus berbahan bakar solar dialihkan menjadi amari," kata Prasetia kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2013).

Bus malam itu nantinya akan beroperasi setelah jadwal operasi bus reguler selesai, yakni mulai pukul 23.00-05.00. Untuk penyebaran unit busnya, Prasetia mengatakan, kemungkinan akan disebar di terminal-terminal perbatasan, seperti di Terminal Pulogadung (Koridor II: Harmoni-Pulogadung), Kampung Rambutan (Koridor VII: Kampung Melayu-Kampung Rambutan), dan Kalideres (Koridor III: Kalideres-Pasar Baru).

"Tiga terminal itu menjadi prioritas karena sebagai pintu gerbang masuknya orang-orang dari luar Jakarta," kata Prasetia.

Masih terbatasnya unit transjakarta malam itu membuat jarak tunggu yang berbeda antara pagi, siang, dan malam. Jarak tunggu transjakarta di siang hari hanya 5 menit, sedangkan waktu tunggu transjakarta malam setiap 30 menit.

Pengadaan dan pengoperasian bus amari transjakarta ini meleset dari target awal. Keterlambatan operasional transjakarta itu disebabkan karena adanya keterlambatan pembelian bus. Salah satu penyebab molornya pengadaan bus itu karena proses lelang tender yang memakan waktu.

Sebagai jalan keluar permasalahan itu, Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui e-catalog LKPP, pengadaan bus akan lebih cepat dan tanpa melalui proses lelang tender yang berbelit-belit.

Rencananya, pada akhir Desember ini akan ada 310 unit bus transjakarta gandeng dan 346 bus sedang yang akan dioperasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com