Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tetap Beli Bus meski BBG Terbatas

Kompas.com - 20/12/2013, 23:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk mendatangkan sebanyak 310 bus transjakarta dan 346 bus sedang berbahan bakar gas (BBG)  pada Desember ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku optimistis ratusan bus rakitan China dan Malang tersebut dapat terpenuhi kebutuhan bahan bakar gasnya.

"Makanya, kami tidak peduli. Ada atau tidak ada gas, yang penting busnya ada dan kita tetap akan beli bus," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Saat ini, Jakarta telah memiliki sembilan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) serta empat mobil pengisian ulang (MRU) yang melayani kebutuhan 579 bus transjakarta.

Apabila ratusan bus sedang dan transjakarta itu beroperasi, Pemprov DKI harus menambah jumlah SPBG atau MRU. Saat ini, tak hanya Pemprov DKI yang memiliki SPBG dan MRU, pemerintah pusat, dalam hal ini Pertamina dan Perusahaan Gas Negara, juga memiliki SPBG dan MRU.

Pertamina tercatat memiliki sembilan lokasi SPBG dan empat MRU. Sementara PGN memiliki satu SPBG di kawasan Pondok Ungu. "Makanya, kita akan tunggu jalan tengah. Entah menunggu sumbangan pusat atau yang lainnya," kata Basuki.

PT Jakarta Propertindo melalui anak perusahaannya, Jakarta Energy Utama, berencana membangun SPBG. Pembangunan SPBG itu melalui sistem pembayaran business to business.

Sebanyak 70 persen saham perusahaan itu adalah milik PT Jakpro dan 30 persen lainnya adalah milik Institut Teknologi Bandung (ITB). Anak usaha PT Jakpro itu juga diinstruksikan untuk membangun MRU.

Penggunaan gas sebagai bahan bakar diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 141 Tahun 2007 tentang penggunaan BBG untuk angkutan umum dan kendaraan operasional pemerintah daerah.

Aturan lainnya adalah Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com