JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, salah satu langkah menanggulangi banjir Ibu Kota adalah dengan membangun waduk sebanyak-banyaknya. Pembangunan waduk itu terutama diprioritaskan di Jakarta Utara. Menurut Basuki, waduk dapat berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan yang kemudian dialirkan ke laut.
"Khusus di wilayah utara, minimal harus ada dua atau tiga waduk seluas Waduk Pluit," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Basuki mengatakan, pembangunan waduk diprioritaskan di Jakarta Utara sebab seluruh aliran air sungai atau hujan dibuang ke utara. Permukaan tanah Jakarta Utara berada di bawah permukaan air laut. Oleh karena itu, waduk diperlukan sebagai penampung air sementara dan bisa dikeringkan dengan pompa. Untuk membangun waduk, kata Basuki, Pemprov DKI Jakarta membutuhkan waktu sekitar lima tahun.
Kendati demikian, Basuki tidak menjamin bahwa pembangunan waduk itu dapat membuat Jakarta bebas banjir. Hal itu disebabkan 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. "Kalau debit airnya banyak dan pompa tidak berfungsi, ya akan banjir lagi," kata Basuki.
Basuki menyebutkan, sepanjang tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan menyelesaikan pembangunan waduk-waduk di Jakarta. Hal ini dilakukan setelah melihat hasil positif dari normalisasi Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, dan Waduk Ria Rio di Pulogadung, Jakarta Timur. Basuki mengklaim normalisasi Waduk Pluit telah dapat membebaskan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin dari banjir. Adapun normalisasi Waduk Ria Rio berdampak positif untuk kawasan Pulomas dan Cempaka Putih.
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah pompa-pompa air di waduk dan kawasan rawan banjir. Tiga pompa baru ditambahkan di Waduk Pluit dan rumah pompa dibangun di Pluit Village. "Nah dengan begini, 'baskom' (waduk) utara lebih siap. Jadi, sekarang daripada ngotot ribut-ribut capek juga, mendingan kita siapkan 'baskom' yang gede-gede di utara," ujar Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.