Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harus Minta Pemilik Utilitas Tak Rusak Aset Pemprov

Kompas.com - 29/01/2014, 10:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, sebagai pemegang otoritas tertinggi di Ibu Kota, diimbau duduk bersama dengan pemilik utilitas. Upaya itu dimaksudkan agar pengerjaan galian tidak terbengkalai, tidak membahayakan pengguna jalan, tidak membuat banjir, dan tidak merusak infrastruktur Pemprov DKI.

"Pemerintah daerah harus memanggil pemilik utilitas untuk membuat kesepakatan bagaimana cara mengelola utilitas ini bisa dikerjakan secara tertib dan tidak merusak aset daerah," kata Peneliti Institut Studi Transpotasi (Instran) Izzul Waro kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/1/2014).  

Kebanyakan pemilik utilitas itu dari BUMN dan swasta. Misalnya seperti PLN, Telkom, PAM, Palyja, provider telekomunikasi, dan sebagainya. Tak jarang para pemilik utilitas itu mengerjakan asetnya di lokasi yang sama.

Izzul sepakat dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan menuntut pemilik utilitas. Sebab, pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan rasa nyaman kepada publiknya. Meski demikian, harus ada implementasi konkret dari apa yang telah disampaikan sebelumnya.

"Seharusnya sudah dari dulu ditegaskan. Kenapa baru sekarang terpikirkan," kata Izzul.

Menurutnya, harus ada koordinasi yang baik antara satu dinas dengan dinas lainnya. Selama ini, dinas hanya bekerja sendiri tanpa saling melakukan komunikasi.

Ia memberikan contoh pekerjaan sumur resapan di areal taman. Pekerjaan sumur resapan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Energi DKI dan pengerjaan taman oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Sementara pekerjaan jalan dan trotoar di bawah tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum DKI. 

"Memang semua pekerjaan jalan seharusnya terintegrasi antara aspal jalan, gorong-gorong, dan trotoarnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com