Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gundukan Sampah Setinggi Mobil Kotori Ruas Jalan Matraman Raya

Kompas.com - 11/02/2014, 17:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemandangan tidak nyaman terlihat di Jalan Matraman Raya, dekat Halte Transjakarta Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Pada jalur mengarah ke Matraman itu, ada gundukan sampah setinggi mobil minibus di pinggir jembatan Kali Baru.

Pantauan Kompas.com, Selasa (11/2/2014), gundukan sampah itu berupa sampah rumah tangga yang diangkut dari sejumlah tempat. Lokasi dekat Jembatan Kali Baru menjadi tempat pembuangan sampah sementara oleh petugas kebersihan yang bekerja untuk warga sekitar.

Gundukan sampah ini menutup jalur pedestrian sehingga pejalan kaki tidak dapat berjalan di trotoar. Seorang petugas kebersihan permukiman Jalan Permata, Dadang (31), mengatakan, truk pengangkut sampah bergerak lambat untuk membersihkan sampah tersebut. Hal itu mengakibatkan sampah terus menumpuk di tepi Jalan Matraman Raya itu.

Dadang menuturkan, setiap dua hari sekali ada sebuah truk pengangkut yang datang untuk mengangkut sampah di sana. Meski pengangkutan dilakukan rutin setiap dua hari, sampah tidak pernah habis terangkut seluruhnya. "Paling lama dua hari sekali, pasti masih ada (sampah)," ujar Dadang kepada Kompas.com di lokasi, Selasa sore. Menurut Dadang, sampah di situ tidak hanya dari permukiman warga di Jalan Permata, tetapi juga dari warga Kampung Pulo.

Dendi (27), seorang pedagang burung di depan gundukan sampah itu, mengatakan, tempat itu tidak pernah bersih dari sampah. Setiap kali truk datang untuk mengangkut sampah, pada siang harinya akan ada lagi sampah yang dibuang di sana. Menurut Dendi, sampah itu juga berasal dari pemukiman wilayah Balimester dan Pasar Jatinegara.

"Enggak pernah bersih kalau di sini, mah. Misalnya diangkut, nih, siang datang lagi," ujar Dendi.

Pria yang sudah membuka tempat usahanya sejak tiga bulan lalu itu mengatakan, sebelumnya ada kotak sambah besar dari besi yang diletakkan di sana. Namun, kini kotak sampah itu tidak ada lagi.

Ia mengatakan, volume sampah itu tidak seberapa dibandingkan dengan sampah pascabanjir di Kampung Pulo beberapa waktu lalu. Setelah banjir mulai surut, volume sampah tersebut lebih banyak dan memenuhi separuh ruas Jalan Matraman Raya. Aroma tidak sedap pun tercium dari lokasi itu dan paling terasa ketika petugas kebersihan datang untuk mengangkut sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com