Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarin Sopir KWK Protes BKTB, Hari Ini Mogok "Narik"

Kompas.com - 12/02/2014, 14:10 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sopir angkot B01 jurusan Grogol-Muara Angke dan U11 jurusan Muara Angke-Muara Baru mogok beroperasi. Hal itu dilakukan sebagai aksi solidaritas ditahannya 30 sopir angkot terkait perusakan bus kota terintegrasi busway (BKTB) pada Selasa (11/2/2014) sore di Polsek Penjaringan.

"Sopir masih mogok sampai sekarang karena teman-teman masih ditahan di Polsek. Kita akan terus mogok sampai teman-teman kita dibebaskan," ujar Pokel (40), salah seorang sopir angkutan B01 di Terminal Bayangan Muara Karang, Rabu (12/2/2014).

Pokel mengatakan, aksi mogok tersebut membuat dirinya tidak mendapatkan penghasilan. Namun, demi teman, dia rela melakukan aksi tersebut.

Ketua Pengemudi B01 KWK, Ajay Sujay (49), mengatakan, aksi mogok tersebut sebagai suatu bentuk solidaritas. Menurutnya, pengurus KWK dan Dishub di Jati Baru sedang melakukan mediasi.

Rencananya, aksi solidaritas terhadap kawan mereka tersebut hanya sampai dua hari ini. Besok, sekitar pukul 00.00 dini hari, angkot kembali beroperasi.

"Namanya aksi solidaritas ada batasnya, bisa sehari dua hari. Kalau lebih, nanti kita makan apa," ujarnya.

Selain itu, Ajay menuturkan keberatan para sopir KWK terkait beroperasinya BKTB. Menurutnya, keberadaan bus transjakarta yang melintas di Koridor IX saja sudah mengurangi penghasilan mereka hingga Rp 100.000-Rp 150.000 setiap harinya. Keberadaan BKTB menurunkan lagi jumlah pendapatan mereka, hingga hanya bisa mengantongi Rp 35.000 sampai Rp 50.000 setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com