Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kios Mahal, Pedagang Pasar Baru Menjerit

Kompas.com - 13/02/2014, 13:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di Metro Pasar Baru, Jakarta Pusat, menuntut PD Pasar Jaya tidak mematok biaya kepemilikan kios yang terlampau mahal. Menurut mereka, harga kios yang sangat mahal akan memberatkan usaha dan berpotensi mendatangkan kerugian.

Seorang pedagang bernama Budi (40) mengatakan, para pedagang diwajibkan membayar biaya Hak Pemakaian Tempat Usaha (HPTU) dengan kisaran harga Rp 35 juta hingga Rp 55 juta per meter persegi. Itu belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen. HPTU berlaku selama 20 tahun. Adapun kios-kios di Metro Pasar Baru memiliki luas rata-rata 15x10 meter.

"Kalau di lantai dasar Rp 55 juta, lantai dua ditambah Rp 35 juta. Jadi, harganya terlampau mahal. Enggak sanggup kita karena bakal rugi," kata Budi saat ditemui di depan kiosnya yang disegel oleh PD Pasar Jaya, Kamis (13/2/2014).

Budi mengatakan, harga HPTU yang lama hanya sebesar Rp 5 Juta per meter persegi. Untuk itu, sangat tidak masuk akal jika harga HPTU yang baru tersebut.

"Idealnya, kalau memperhitungkan inflasi, seharusnya cuma Rp 20 juta - Rp 25 juta per meter persegi," ujar pria yang telah berdagang di Pasar Baru selama 10 tahun terakhir.

Sementara itu, pedagang lain, Jhonny Sekeon (60), mengaku tidak diperbolehkan lagi menyewa kios. Oleh PD Pasar Jaya, ia diwajibkan untuk membeli kios dengan biaya cicilan mencapai Rp 5 juta per bulan. "Padahal dulu cicilan saya cuma Rp 3 juta. Pedagang cuma minta adanya turun harga karena kita dagang mau untung. Kalau enggak untung, siapa yang mau dagang," keluhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com