JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, selama ini Inspektorat Provinsi DKI Jakarta belum bekerja secara maksimal. Hal itu terbukti dengan adanya temuan sejumlah bus baru dalam kondisi rusak dan diduga bekas.
Menurut Jokowi, kasus tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi jika Inspektorat melakukan fungsi pengawasannya dengan benar. "Ya, kalau efektif tidak akan ada kekeliruan. Kalau ada penyimpangan, masih ada korupsi, ya berarti belum (maksimal) dong," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Jokowi menyambut baik rencana pelimpahan kasus bus berkarat ke Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Menurut Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama lebih mengetahui detail masalah tersebut. "Pengawasannya di wagub. Lapornya ke wagub dulu," ujarnya.
Sebanyak 15 unit bus baru, yang terdiri atas 5 bus transjakarta dan 10 bus kota terintegrasi busway (BKTB), mengalami kerusakan di sejumlah komponen, misalnya berkarat, berjamur, atau tidak dibaut. Selain itu, didapati pula sejumlah bus rusak yang tidak beroperasi karena mesin cepat panas, kepala aki berkarat sehingga menghambat proses kelistrikan, mesin sulit dinyalakan, dan pendingin ruangan bocor. Masalah lainnya yakni tabung pendingin mesin yang tiba-tiba meledak meski mesin dalam kondisi normal, tali kipas putus, instalasi kabel terkelupas, komponen radiator mati, turbo bus berkarat, AC berjamur, ban mudah pecah, dan LED indikator bahan bakar gas tidak dapat berfungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.