Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Bantah Gelembungkan Harga Konstruksi Monorel

Kompas.com - 21/02/2014, 16:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Adhi Karya merasa prihatin atas tudingan yang dilontarkan Komisaris Utama PT Jakarta Monorel (PT JM) Edward Soerjadjaja, yang menyebut Adhi Karya menggelembungkan harga konstruksi fisik monorel. Adhi Karya menilai tudingan itu sangat keji.

"Tuduhan ini sudah sangat memprihatinkan kami. Bagi kami, ini tuduhan yang sangat keji buat Adhi Karya," kata Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan di Kantor Adhi Karya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2014).

Kiswodarmawan merasa perlu menjawab tudingan yang disampaikan Edward melalui media tersebut. Apalagi, kata dia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tengah giat melakukan pembersihan dan meratifikasi komitmen mereka bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Kiswodarmawan, makna kata penggelembungan yang disampaikan kepada Adhi Karya bisa diartikan pihaknya melakukan korupsi.

"Kata-kata ini sama kayak Adhi Karya melakukan korupsi, kalau diterjemahkan. Jadi kami melakukan respons gitu lho, agar barang kali mereka belum sadar, ya kita beli alat penyadar," ujar Kiswodarmawan.

Ia membantah pernyataan Edward, yang menyangsikan biaya pembuatan stasiun monorel. Menurut Kiswodarmawan, pengerjaan fondasi stasiun meliputi struktur fondasi sampai dengan tiang. Hal itu meliputi pemasangan 54 tiang fondasi, 30 pile cap, dan 24 kolom.

Kiswodarmawan menyebutkan, ada 8 lokasi yang menjadi tugas Adhi Karya untuk membangun stasiun monorel. Delapan lokasi itu meliputi Gran Melia, Taman Rasuna, Kuningan Sentral, Setia Budi Utara untuk rute monorel di daerah Kuningan sepanjang 3 kilometer. Adapun pada rute Senayan sepanjang 2,8 kilometer, pembangunannya dilakukan di Plaza Senayan, Stadion Madya, Palmerah, dan Pejompongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com