Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Guru di Bekasi Jadi Tersangka Pemerkosaan Siswi SMA

Kompas.com - 25/02/2014, 14:10 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bekasi Kota menetapkan seorang guru berinisial MY (42) sebagai tersangka pemerkosaan terhadap seorang siswi SMA berinisial MN, warga Medan Satria, Kota Bekasi.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota Ajun Komisaris mengatakan, perbuatan tersangka dilakukan di gedung Yayasan Anwarul Itikomah, Jalan Dukuh Jaya RT 08 RW 09, Kelurahan Pejuang Medan Satria, Minggu (23/2/2014) pagi.

Berdasarkan pengakuan korban, kata Siswo, pelaku menghubungi korban pukul 10.00 WIB dan meminta korban datang ke lokasi kejadian. Pelaku beralasan ingin mengobati korban. Korban akhirnya menemui pelaku pukul 11.00 WIB.

Setelah itu, pelaku mulai memeragakan cara-cara pengobatan dengan menyentuh korban. Pelaku juga meniup telinga korban dan memaksa korban melakukan hubungan intim. "Korban dipaksa, mulut korban ditutup dengan tangan kiri pelaku. Setelah selesai, pelaku menyuruh korban membersihkan diri di kamar mandi," kata Siswo, Selasa (25/2/2014).

Korban langsung melaporkan kasus tersebut ke Polsek Medan Satria. Berdasarkan hasil visum pada korban, polisi kemudian menetapkan pelaku sebagai tersangka.

Atas perbuatannya, MY disangkakan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak terkait pencabulan di bawah umur. Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara. Pelaku juga dikenakan Pasal 81 UU Perlindungan Anak tentang persetubuhan di bawah umur ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com