Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Lebih Percaya Adhi Karya yang Selesaikan Monorel

Kompas.com - 28/02/2014, 16:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku lebih memercayai PT Adhi Karya untuk menyelesaikan proyek monorel Jakarta ketimbang PT Jakarta Monorail (JM). Sebab, ujar Basuki, PT Adhi Karya merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang mempunyai jaminan kuat dari pemerintah pusat.

"Saya kira, mereka (Adhi Karya) lebih siap membangun monorel karena mereka adalah BUMN, sedangkan PT JM kan swasta murni," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balaikota Jakarta, Jumat (28/2/2014).

Menurut Ahok, jika nantinya PT JM tak kunjung dapat memenuhi syarat-syarat perjanjian kerja sama (PKS), maka lebih baik jika proyek pembangunan transportasi massal tersebut diserahkan kembali ke PT Adhi Karya.

"Saya optimistis. Selama dia (Adhi Karya) tidak mewajibkan kami membeli dan dia berani kalau tidak selesai seluruh bangunan akan kami sita, ya boleh-boleh saja," kata dia.

Hari ini merupakan hari terakhir bagi PT JM untuk memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelum dilakukannya penandatanganan PKS. Syarat-syarat tersebut mencakup aspek keuangan, kajian teknis, aspek legal, dan pelunasan pembayaran tiang oleh PT JM kepada PT Adhi Karya.

Proyek pembangunan monorel Jakarta dimulai pada 2004. Namun, pada 2007, pembangunannya terhenti. Pada 2012, PT Adhi Karya memutuskan untuk keluar dari konsorsium PT JM. Saat ini, PT JM dan PT Adhi Karya sedang terlibat dalam konflik mengenai harga tiang.

PT Adhi Karya mengklaim ada sekitar Rp 193 miliar yang harus dilunaskan oleh PT JM. Namun, PT JM menuding jika PT Adhi Karya telah melakukan penggelembungan harga tiang. Mereka mengklaim, harga tiang yang seharusnya mereka bayarkan hanya sekitar Rp 130 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com