Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desember 2014, Jalan Layang Terminal Pulogebang Rampung

Kompas.com - 24/03/2014, 18:49 WIB
Agita Tarigan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com – Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta Heru Suwondo optimis bahwa pembangunan akses jalan layang Terminal Bus Pulogebang akan selesai pada akhir tahun ini. Pasalnya, kasus sengketa lahan yang tak kunjung selesai mulai dapat diatasi.

“Selesai akhir tahun ini," kata Heru di Kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jatibaru, Senin (24/3/2014).

Menurut Heru, lahan yang berada di depan Terminal Bus Pulogebang menjadi tempat yang penting untuk mengawali pembangunan jalan layang. Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan membangun dua jalan layang untuk mempermudah mobilitas bus yang akan memasuki Terminal Pulo Gebang.

Satu dibangun sebagai pintu keluar tol dan satu dibangun sebagai pintu masuk tol. Hingga saat ini, sejumlah penggantian lahan telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum pada akhir Desember 2013.

Usaha pembebasan lahan ini masih dilakukan secara simultan. Hal ini bertujuan agar pembangunan jalan layang Terminal Bus Pulogebang dapat segera terealisasi. Heru mengatakan, sampai pertengahan tahun, pihak yang menolak untuk membebaskan lahannya akan diajukan ke pengadilan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

Hal ini karena jalan layang tersebut dibuat untuk kepentingan umum. Sampai saat ini, jalan layang Terminal Bus Pulogebang yang dirancang Dinas Pekerjaan Umum telah memasuki tahap pemasangan tiang penyangga jalan dan pemesanan balok untuk pelaksanaan pondasi jalan.

Pembebasan lahan yang sudah dilakukan sejak 5 Desember 2011- 4 Oktober 2012 tak berjalan lancar dan menyebabkan penghentian kontrak kerja antara Dinas Pekerjaan Umum dan PT Pembangunan Perumahan. Pembangunan dialihtugaskan kepada Jaya Kontraktor setelah ditandatangani kontrak kerja pada tanggal 2 Desember 2013 dan akan berakhir pada tanggal 26 Desember 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com