Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, kurangnya surat suara misalnya terjadi di TPS Kelapa Gading, Bekasi, Cibitung dan Depok.
Selain itu, beberapa permasalahan lainnya adalah surat undangan pemilih yang menggunakan nama lain, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengundurkan diri, dan protes simpatisan lantaran tidak ditemukan gambar caleg yang akan dipilihnya pada surat suuara.
"Namun penanganan masalah tersebut berada di bawah kewenangan Bawaslu dan panitia penyelenggara," kata Rikwanto di markas Polda Metro Jaya, Kamis (10/4/2014).
"Pelanggaran yang diterima Bawaslu belum ada yang diproses di Gakum untuk dilakukan penyidikan," katanya lagi.
Rikwanto menambahkan, secara umum pemungutan suara, khususnya di wilayah Jabodetabek, berlangsung aman dan kondusif. Tidak ada kekacauan besar yang terjadi selama berjalannya pemungutan suara.
"Pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara, aman dan kondusif. Tidak ada kejadian menonjol," kata Rikwanto.
Seperti diberitakan, Polda Metro Jaya menurunkan sekitar 20.000 personilnya untuk menjaga keamanan wilayah di bawah pengamanannya. Penjagaan bekerjasama juga dengan aparat TNI, KPU, Pemprov DKI Jakarta serta unsur pengamanan dari masyarakat.
"Satu TPS paling tidak dijaga oleh satu orang personil dari Polda Metro, bila wilayah itu rawan bisa 2 orang atau lebih. Namun bila aman, bisa saja satu orang menjaga lebih dari satu TPS," kata Rikwanto.
Dia menjelaskan, di Jakarta kepolisian menerapkan beberapa kategori wilayah keamanan yakni aman, rawan 1 dan rawan 2. Ketiga wilayah itu dilihat dari tiga hal yaitu faktor geografis yakni sulitnya medan menuju tempat pemungutan suara (TPS), tingkat melek politik masyarakat, serta perimbangan basis pendukung partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.