Karena itu, Joko memuji para pedagang yang memutuskan untuk bertahan di Pasar Blok G. Menurut dia, para pedagang tersebut telah membantu Pasar Blok G untuk tetap beroperasi.
"Pedagang kan modalnya ulet, kreatif, inovatif. Pasar tidak bisa dibentuk, jadi harus dari dia. Kita harap mereka ulet. Kalau sudah sampai di sana (dalam pasar), jangan minta kita bantu lagi, nanti tidak ada kelarnya dong," ujar Joko, di Balaikota Jakarta, Senin (14/4/2014).
Sementara mengenai upaya promosi dari pihak dinas, Joko mengklaim, pihaknya sudah banyak berbuat hal di pasar tersebut, mulai dari menggelar acara kesenian hingga pembangunan jembatan penghubung antara bangunan Pasar Blok G dan pasar-pasar lainnya. Karena itu, Joko berharap agar para pedagang tak lagi selalu menyalahkan Pemprov DKI.
"Sudah ada acara kesenian. Tapi ujungnya gimana, ya tergantung pedagang itu sendiri. Itu hanya sebagai trigger, kalau terlalu sering nanti orang ke sana malah nyari hiburan. Karena itu, pedagang yang harus kreatif, jangan (maunya) kita suapin melulu," tukasnya.
Sebelumnya pada Senin siang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan food court atau pujasera di pasar tersebut. Penataan food court dilakukan melalui corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia, Bank DKI, BRI, dan BCA dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 1,2 miliar.
Pujasera tersebut berada di lantai 2 Blok G. Luasnya 1.030 meter persegi dan dilengkapi etalase, peralatan dapur, serta 388 meja dan kursi makan. Area pujasera menampung 103 pedagang, yang terdiri dari 68 pedagang yang sebelumnya sudah berjualan di situ dan sisanya pedagang relokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.