Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P, Gerindra, dan PKS Kuasai 3 Besar Data Suara Sementara di Jakarta

Kompas.com - 16/04/2014, 07:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih memimpin perolehan suara berdasarkan hitung manual di KPU DKI Jakarta untuk data yang masuk pada Selasa (15/4/2014) malam.

PDI-P memimpin tabulasi perolehan suara di DKI Jakarta, baik untuk pemilihan DPR maupun DPRD DKI Jakarta. Tiga besar perolehan suara harian penghitungan suara manual di KPU DKI Jakarta didominasi PDI-P, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Untuk perolehan suara di pemilihan DPRD DKI, PDI-P memimpin dengan 27,67 persen suara, setara dengan 694.816 suara. Partai Gerindra menempati peringkat kedua dengan 14,17 persen suara, setara 355.843 suara. Adapun peringkat ketiga ditempati Partai Keadilan Sejahtera dengan 9,34 persen suara, setara 234.467 suara.

Berikut peringkat perolehan suara sementara pemilu legislatif untuk kursi DPRD DKI:
1. PDI-P,  27,67 persen, 694.816 suara
2. Gerindra, 14,17 persen, 355.843 suara
3. PKS, 9,34 persen, 234.467 suara
4. PPP, 8,96 persen, 244.864 suara
5. Golkar, 8,45 persen, 212.262 suara
6. Hanura,  7,39 persen, 185.447 suara
7. Demokrat, 7,31 persen, 183.627 suara
8. Nasdem, 5,23 persen, 131.243 suara
9. PKB, 5,46 persen, 137.151 suara
10. PAN, 3,81 persen, 95.755 suara
11. PKPI 1,42 persen, 35.707 suara
12. PBB, 0,78 persen, 19.483 suara

Di pemilihan untuk kursi DPR, PDI-P juga tetap memperlihatkan dominasinya. Perolehan suara untuk tingkat ini bahkan lebih tinggi dibandingkan pemilihan untuk DPRD. Urutan peringkat tiga besar tak berubah, selain persentase dan jumlah suara.

PDI-P menjadi pemuncak perolehan sementara suara dengan 30,45 persen suara, setara 765.699 suara. Lalu, Partai Gerindra di peringkat kedua dengan 13,59 persen suara, setara 341.698 suara. PKS juga berada di tempat ketiga perolehan sementara suara, dengan 10,71 persen suara, setara 269.417 suara.

Berikut peringkat perolehan suara sementara pemilu legislatif untuk kursi DPR:
1. PDI-P, 30,45 persen, 765.699 suara
2. Gerindra, 13,59 persen, 341.698 suara
3. PKS, 10,71 persen, 269.417 suara
4. PPP, 9,89 persen, 248.678 suara
5. Golkar, 7,79 persen, 195.915 suara.
6. Demokrat, 6,53 persen 164.196 suara
7. Hanura, 6,21 persen, 156.057 suara
8. Nasdem, 5,01 persen, 126.057 suara
9. PKB, 4,22 persen, 106.091 suara
10. PAN, 3,85 persen, 96.775 suara
11. PKPI, 1,13 persen, 28.330 suara
12. PBB, 0,62 persen, 15.675 suara
Pada Selasa, suara sah yang sudah direkapitulasi di KPU DKI Jakarta mencapai 2.514.588 untuk pemilihan DPR dan 2.510.665 suara untuk kursi DPRD DKI. Data tersebut akan digabungkan dengan data suara yang masuk pada Senin (14/4/2014) dan suara lain yang belum masuk. "Mungkin Rabu siang akan selesai," kata salah satu petugas pemantau di Posko bersama Pemilu 2014 di Balaikota Jakarta, Selasa malam.

Data suara Senin

Adapun total suara yang masuk pada hari Senin berjumlah 2.472.736 untuk pemilihan DPR, dan 2.539.915 untuk DPRD DKI Jakarta. Pada pemilihan kursi DPRD DKI pada hari itu, PDI-P meraih 27,14 persen suara, setara 689.308 suara; disusul Gerindra dengan 13,76 persen, setara 349.608 suara; dan Demokrat 9,84 persen, setara 249.811.

Sementara itu, untuk suara yang masuk pada Senin untuk pemilihan DPR, PDI-P meraih 30,45 persen, setara 753.049 suara; Gerindra 13,58 persen, setara 335.895 suara; dan PKS dengan 10,72 persen, setara 265.024.

Berdasarkan data KPU DKI Jakarta, pemilih di wilayah ini mencapai 7.024.669, yang terbagi atas 3.558.567 laki-laki dan 3.466.012 perempuan. Untuk lokasi pemilihan, tersedia 17.035 tempat pemungutan suara (TPS) yang terbagi menjadi tiga daerah pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com