Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, Caleg "Junior" Ungguli "Senior" Melaju ke Senayan

Kompas.com - 25/04/2014, 07:17 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS,com - Calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris, memperoleh suara tertinggi dalam pemilu legislatif di daerah pemilihan DKI Jakarta 3. Suara untuk nama-nama beken dan "senior" seperti Effendi Simbolon, Achmad Dimyati Natakusumah, Tantowi Yahya, maupun Marzuki Alie, jauh di bawah perolehan suara Charles.

Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi Pemilu 2014 tingkat Provinsi DKI Jakarta, yang digelar Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014), memastikan Charles memperoleh 96.842 suara dari dapil Jakarta 3 yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Dengan perolehan suara terbanyak di partainya yang secara akumulatif -gabungan antara suara para caleg dan partai- mendapatkan 615.225 suara alias tertinggi di DKI Jakarta, Charles pun diperkirakan mulus melenggang ke Senayan. Adapun satu kursi berharga penuh bilangan pembagi pemilih di daerah pemilihan ini diserahkan kepada Effendi Simbolon yang juga berasal dari PDI-P, yang mendapatkan suara terbanyak kedua dengan 89.028 suara.

Berikut ini adalah perolehan suara partai politik peserta pemilu di daerah pemilihan DKI Jakarta 3 yang diperkirakan akan ikut dalam perhitungan alokasi kursi DPR:
Nasdem: 119 147 suara
PKB: 55 318 suara
PKS: 138.399 suara
PDI-P: 61.5225 suara
Golkar: 143.048 suara
Gerindra: 201.376 suara
Demokrat: 92.272 suara
Pan: 62.146 suara
Ppp: 173.436 suara
Hanura:117.020 suara

Dengan data tersebut, total suara yang diperkirakan bakal diperhitungkan untuk pembagian alokasi kursi adalah 1.717.387 suara, dengan delapan alokasi kursi yang diperebutkan. Artinya, perkiraan BPP alias harga kursi di wilayah ini setara 214.673 suara.

Dari perhitungan tersebut, diperkirakan hanya PDI-P yang mengirimkan dua wakil ke Senayan melalui perhitungan BPP 100 persen. Calon yang menempati alokasi kursi adalah peraup suara terbanyak di partai yang mendapatkan kursi.

Enam kursi lain dari daerah pemilihan ini diperebutkan melalui perhitungan sisa kursi menggunakan urutan suara terbanyak total suara partai. Berdasarkan data tersebut, enam kursi sisa kemungkinan akan dibagi untuk Partai Gerindra, PDI-P, Partai Golkar, PPP, PKS, dan Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com