Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Buruh Macetkan Jalan MH Thamrin Arah Sudirman

Kompas.com - 01/05/2014, 10:35 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bundaran Hotel Indonesia mulai ramai dengan buruh yang melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional. Meski hari libur nasional, kendaraan buruh membuat kemacetan dari Jalan MH Thamrin menuju Jenderal Sudirman.

Bundaran HI merupakan titik kumpul para buruh sebelum menyampaikan aspirasi ke Istana Negara dan Gelora Bung Karno.

Pantauan Kompas.com, suasana di Jalan MH Thamrin ramai dengan bunyi klakson kendaraan yang merasa terganggu dengan bus-bus besar pengangkut buruh yang terparkir di pinggir jalan. Selain itu, para buruh pun berjalan kaki menuju Bundaran HI.

Terlihat beberapa buruh mengenakan kaus dari berbagai organisasi, mulai dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Serikat Pekerja Danamon, Serikat Pekerja Nasional. Ada pula yang mengenakan baju perusahaan Epson. Beberapa juga mengenakan pakaian bertuliskan "May Day 2014".

Aparat kepolisian terlihat menertibkan para buruh dari Jalan MH Thamrin, tepatnya di Bundaran HI, Jakarta. Kepolisian juga merapatkan barisan para buruh agar tidak menghambat lalu lintas.

Massa buruh kemudian dirapikan oleh para koordinator dari masing-masing organisasi buruh. Para buruh yang telah berkumpul di Bundaran HI mulai menyuarakan aspirasi mengenai 10 tuntutan yang diajukan. 

"Ayo buruh kita bersatu. Satu hati, satu tekad, satu tujuan. BPJS menyengsarakan rakyat. Buruh juga harus dapat bertanggung jawab dari pemerintah," ujar salah seorang buruh yang beraksi di depan Pos Polisi Bundaran HI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com