Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pemerkosaan: Mau Lapor ke KPAI, tapi Tidak Punya Biaya

Kompas.com - 16/05/2014, 18:34 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Keluarga S (12), siswa SD di Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan, yang menjadi korban pemerkosaan tukang siomay mengaku bingung harus mengadu kemana untuk meminta bantuan terapi baginya.

"Terus terang kami orang awam sehingga nggak tahu harus melapor ke mana. Kemarin ada yang saranin ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Mau lapor ke KPAI, tetapi nggak punya uang," kata Sut, tetangga korban kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).

Sut saat ini mengasuh dan menjaga S di rumahnya di Kelurahan Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan. Sutini sudah menanggap S seperti anaknya, apalagi setelah ibu S meninggal dunia ketika dia masih di bangku kelas dua SD.

"Kami nggak punya uang buat bayar biaya penyembuhan dia. Kami juga nggak tahu cara melapornya bagaimana?" sambung dia.

Perempuan itu menambahkan, dia menyerahkan sepenuhnya penanganan terhadap Bahri, pelaku pemerkosaan tersebut kepada pihak kepolisian. "Biar polisi yang urus dia. Saya hanya ingin mental anak ini bisa sembuh," sambungnya.

Sut mengaku tidak tahu cara melapor ke KPAI atau pemerhati anak Seto Mulyadi atau yang biasa dipanggil Seto Mulyadi. Dia khawatir bakal diminta membayar. Oleh karena itu dia mengurungkan niatnya melapor.

Sut ingin S mendapatkan terapi mental. Sebab pemerkosaan itu menimbulkan trauma mendalam kepada diri S. Dia menjadi tertutup dan sering pingsan bahkan hingga puluhan kali dalam sehari.

Dihubungi terpisah, Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh ketika dihubungi Kompas.com mengatakan, keluarga korban bisa langsung melapor ke KPAI. Dia berjanji membantu mengusut kasus ini dan memberikan bantuan terapi mental bagi bocah kelas IV tersebut.

Seperti diberitakan, S diperkosa di bawah jembatan tol Lingkar Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014). Saat itu listrik di wilayah itu sedang padam. Korban kemudian melaporkan kejadian yang dialaminya itu kepada ayahnya, Sya.

Warga berhasil menangkap pelaku, yang merupakan seorang pedagang siomay. Saat ini pelaku ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan. Dari hasil visum dokter di RS Sekopol, Jakarta Selatan ditemukan luka sobek di alat vital korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com