Agenda tersebut adalah mengecek sistem penempatan petugas kebersihan per wilayah dan mengecek penghuni-penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Basuki mengaku telah meminta bantuan sejumlah relawan untuk ikut serta membantunya.
"Juni nanti blusukan kita kayak gitu. Untuk sampah akan kita cek, wilayah ini siapa petugasnya. Perumahan juga sama. Nanti tinggal ketok-ketok (pintu unit rusunawa yang ditempati), cek KTP-nya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Khusus untuk rencana blusukan ke rusunawa, Basuki mengaku saat ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah memberi kemudahan bagi para penghuni rusunawa untuk segera mengurus perubahan KTP agar sesuai dengan alamat rusunawa yang mereka tempati. Karena itu, kata dia, tak ada alasan lagi bila nantinya masih ada penghuni rusunawa yang belum melakukan perubahan identitas KTP dengan alasan birokrasi yang berbelit.
"Banyak rusun dimiliki oleh orang ber-KTP Jakarta, tapi disewain lagi ke orang dari luar. Begitu razia ketemu, orang yang nyewain ini akan kita berikan surat peringatan. Kalau dia nuntut, saya akan penjarakan dengan tuduhan menyewakan aset (pemerintah) dan korupsi," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Untuk sistem penempatan petugas kebersihan, Basuki menjelaskan bahwa ia ingin mengubah sistem angkut sampah menggunakan sistem per ton yang diterapkan selama ini menjadi sistem wilayah. Jadi, kata dia, nantinya operator kebersihan akan bertanggung jawab terhadap kebersihan di wilayah yang menjadi area kerjanya.
Nantinya, kata dia, para operator diminta untuk menentukan seberapa banyak petugas harian lepas (PHL) kebersihan yang mereka butuhkan di wilayah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.