Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keponakan Saling Ejek, Tangan Wanita Ini Putus Ditebas Tetangga

Kompas.com - 19/06/2014, 20:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gara-gara dua bocah saling ejek, dua keluarga di Jalan Gading Raya II, RT 04 RW 10, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, terlibat pertengkaran hebat, Kamis (19/6/2014).

Bahkan akhirnya, salah satu pihak membacok tangan tetangganya yang terlibat keributan itu hingga terputus. Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Saat itu, dua bocah bernama R (7) dan C (6) saling ejek nama orangtua mereka.

Beberapa saat setelah mengejek, C mengadukan hal itu kepada tantenya, Tiwi (17). Tiwi lantas mendatangi salah satu keluarga korban dan terlibat adu mulut dengan Inong (43), tante R.

Setelah itu, kedua orang dewasa itu terlibat percekcokan. Inong dibantu adiknya, Mariana (40), sementara Tiwi bersama sang kakak, Riski (20), terlibat adu mulut di muka jalan umum.

Saksi mata kejadian, Fitri Apriliani (22), mengatakan, ia bersama seorang warga lainnya sempat melerai pertengkaran itu. Namun, ia memilih menghindar karena Riski saat itu sudah menggenggam senjata tajam jenis samurai.

"Mungkin lagi mau nangkis, jadi kena tangan kanan korban. Lalu saya lihat tangan korban yang kena samurai itu jatuh ke bawah jalan," ujar Fitri, saat ditemui di lokasi, Kamis petang. 

Pelaku juga turut menyerang bagian wajah korban dengan senjata tajam tersebut. Akibat hal ini, Mariana juga terluka sobek di bagian pipi kiri. Ia melihat Riski mengayunkan samurainya ke arah Mariana berkali-kali secara membabi buta.

"Banyak pokoknya, sekitar empat kali. Dia juga saya lihat sudah mau tebas lehernya korban. Cuma tanganya ditahan sama Om Iwan," ujar Fitri.

Iwan (37) mengatakan, persoalan keributan itu karena pertengkaran antara anak kecil. Namun, hal ini menyulut ketidakpuasan pada dua belah pihak.

"Jadi tantenya pada enggak terima. Ya sudah pada ribut-ribut di situ," ujar Iwan.

Iwan tak menyangka Riski telah menyiapkan samurai dan menggunakannya untuk melukai Mariana.

"Pas di tengah jalan, dia berontak. Ternyata di sudut gang, dia nyiapin samurai. Dia ambil, saya kejar. Dia sempat nyabet beberapa kali korban sampai akhirnya pas dia mau ngayun lagi saya tangkap tangannya," ujar Iwan.

Riski kemudian diamankan di rumahnya. Warga melaporkannya kepada petugas Polsek Pulogadung. Mariana sempat dibawa warga ke RS Persahabatan. Namun, korban kemudian dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RSCM.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pulogadung, Ajun Komisaris Tual Napitupulu, mengatakan, pelaku telah diamankan pihaknya.

"Saat ini masih pemeriksaan mendalam. Kami juga mendalami kasus ini dengan mengumpulkan bukti dan saksi-saksi di tempat kejadian," jelas Tual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com