Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Sosialisasi Pembangunan Rel Ganda Tambahan Manggarai-Cikarang

Kompas.com - 23/06/2014, 16:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan melakukan sosialisasi pembebasan bangunan untuk pembangunan rel ganda tambahan atau double-double track (DDT) di pemukiman warga yang berlokasi di RT 12 RW 06, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (23/6/2014).

Sosialisasi ini terkait rencana pembangunan DDT sepanjang jalur kereta Manggarai sampai Cikarang. Koordinator Penertiban Lahan Wilayah Timur dan Selatan Kementerian Perhubungan, Herry Ernanto, mengatakan, sosialisasi dilakukan kepada sekitar 9 kepala keluarga (KK) yang menghuni kawasan tersebut.

"Ini tahap sosialisasi mengenai pembebasan bangunan tambahan dan rumah dinas mantan pegawai PJKA," kata Herry kepada wartawan di lokasi, Senin siang.

Menurut Herry, sosialisasi pada bangunan dinas mantan pegawai PJKA dan bangunan tambahan terkait masalah pembayaran ganti rugi. Sosialisasi juga dilakukan terhadap bangunan yang tumbuh dalam radius 20 meter dari pinggir bantaran rel untuk ditertibkan.

"Untuk rumah dinas PJKA, itu sudah kita bayar ke PT KAI. Sedangkan bangunan tambahan, kita akan melibatkan pihak P2T Jakarta Timur mengenai nilai ganti rugi bangunan," ujar Herry.

Selain bangunan di atas, bangunan liar yang ada di sepanjang jalur rel juga akan ditertibkan. Namun, lanjut Herry, khusus bangunan liar, pihaknya tidak akan memberikan ganti rugi bangunan.

"Dalam sosialisasi mereka sudah menerima, karena ini lahan milik PT KAI. Jadi ganti rugi hanya diberikan kepada mereka yang memiliki hak milik," ujar Herry.

Sosialisasi ini dilakukan dengan mendatangi langsung tiap warga yang memiliki rumah di pinggiran rel. Menurutnya, sepanjang jalur Manggarai-Bekasi akan dilakukan penertiban bangunan untuk proyek DDT tersebut. Sosialisasi selanjutnya akan dilakukan untuk bangunan DDT sepanjang jalur Bekasi-Cikarang.

"Untuk yang Bekasi-Cikarang, kita akan melakukan koordinasi dengan Pemkot Bekasi," ujar Herry.

Penertiban, menurutnya, sudah pernah dilakukan beberapa kali sejak tahun 2004 dan 2007. Namun, karena pengerjaan belum dilakukan, bangunan warga kembali tumbuh di sepanjang jalur tersebut.

Pihaknya memperkirakan, sepanjang jalur Manggarai-Cikarang terdapat lebih dari 500 kepala keluarga. Dari jumlah itu, terdapat 136 yang merupakan bangunan rumah dinas pegawai PJKA. Sebagian pembebasan lahan di beberapa titik menurutnya sudah dilakukan.

Rencananya, lanjut Herry, pembangunan DDT Manggarai-Cikarang akan dimulai sebelum atau sesudah pemilihan presiden tahun ini. Adapun Jalur DDT yang akan dibangun dari Manggarai hingga Bekasi, lanjut Herry, memiliki panjang sekitar 15 kilometer. Sedangkan jalur Bekasi-Cikarang, panjangnya mencapai 17 kilometer.

Untuk tahap pertama, pembangunan DDT di jalur Manggarai-Bekasi diperkirakan rampung pada tahun 2016. "Jadi tahun 2017 itu sudah mulai beroperasi," ujar Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com