"Ini juga karena kita sudah bersinergi dengan Pemprov DKI. Karena mereka (DKI) sudah melihat kalau Jakarta Fair ini penting untuk roda perekonomian Jakarta," kata Ralph di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Ralph menjelaskan, cuaca menjadi faktor penting. Dia mengakui, selama cuaca Jakarta dan sekitar Kemayoran cerah maka pengunjung Jakarta Fair membeludak.
Pada tahun lalu, selama 18 hari penyelenggaraan, Jakarta Fair selalu diguyur hujan deras. Maka, kenaikan pengunjung tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 20-25 persen. Selain itu, hingga Minggu kemarin, total transaksi yang telah dilakukan mencapai Rp 2,6-2,7 triliun.
"Target transaksi kita sampai hari penutupan itu mencapai Rp 4,5 triliun, dan saya yakin bisa tercapai. Apalagi 10 hari terakhir Jakarta Fair bertepatan dengan puasa dan mau Lebaran, jadi transaksinya semakin banyak," kata Ralph.
Sekadar informasi, pada penyelenggaraan Jakarta Fair tahun sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kerap bersuara lantang atas acara tersebut. Basuki menentang penyelenggaraan Jakarta Fair karena dianggap tidak menjangkau masyarakat kelas menengah bawah.
Pada penyelenggaraan Jakarta Fair tahun ini, Basuki telah mendukung acara itu. Ia juga membuka Jakarta Fair bersama Wapres Boediono. Basuki kini memandang Jakarta Fair adalah pameran produk bagi para pelaku usaha kelas menengah. Pemprov DKI pun memfasilitasi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan penyelenggaraan Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.