Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Perubahan DKI Meningkat Hingga Rp 905 Miliar

Kompas.com - 01/07/2014, 18:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 905 miliar di dalam APBD Perubahan 2014 kepada DPRD DKI Jakarta. Dengan demikian, total APBD Perubahan yang diajukan yakni Rp 72,905 triliun dari semula Rp 72 triliun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, saat ini pihaknya sedang membahas APBD-P itu bersama DPRD DKI.

"Total APBD-P yang diajukan sebesar Rp 72,905 triliun. Naiknya tidak terlalu banyak," kata Andi, kepada wartawan, di Balaikota Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Penambahan anggaran itu diprioritaskan untuk perbaikan infrastruktur. Mulai dari peningkatan jalan tergenang, jalan rusak, perbaikan jalur transjakarta, hingga revitalisasi pasar.

Di samping penambahan anggaran itu, ia menjelaskan banyak kegiatan yang tidak berjalan dan dialihkan untuk kegiatan lainnya. Contoh kegiatan yang dialihkan dalam APBD 2014 yakni pembelian bus transjakarta sebesar RP 3,2 triliun.

Anggaran itu akan dialihkan untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PT Transportasi Jakarta (Trasnjakarta) sebesar Rp 350 miliar.

DKI juga akan memberikan PMP kepada BUMD lainnya. Seperti PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) sebesar Rp 95 miliar, Bank DKI sebesar Rp 1 triliun, dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebesar Rp 640 miliar.

PMP untuk PT Jakpro itu akan dipergunakan untuk pembangunan mobile refueling unit (MRU) sebesar Rp 475 miliar dan pembelian lahan sebesar Rp 165 miliar. Selain itu, ada anggaran sebesar Rp 1,4 triliun yang dianggap ganda di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Pembebasan lahan juga menjadi salah satu tak terserapnya anggaran dan akan dialihkan untuk legiatan lainnya. Kegiatan lain yang juga tidak bisa dilakukan tahun ini yakni pembelian lahan untuk Waduk Ciawi sebesar Rp 195 miliar.

Saat ini, pembelian lahan Waduk Ciawi, masih dalam tahap sosialisasi bersama warga. "Waduk Ciawi tidak bisa dilakukan, karena belum sosialisasi," kata Andi.

Pihaknya bersama DPRD DKI menargetkan pengesahan APBD-P pada 27 Juli 2014 atau sebelum hari raya Idul Fitri. Sehingga, pihaknya masih memiliki waktu sekitar 4,5 bulan untuk menyerap anggaran dan melaksanakan berbagai program unggulan yang telah terencana dalam APBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com