"Iya memang ada sedikit kendala, itu melalui sistim pelelangan dari ULP (unit layanan pengadaan) nya," ujar Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Wilayah III DKI Jakarta, Jefyodya Julyan, Selasa (8/7/2014).
Sebelumnya diberitakan gaji para petugas keamanan Rusun Pinus Elok lagi-lagi belum terbayarkan. Jefyodya berpendapat keterlambatan pembayaran gaji itu hal yang wajar karena ada masa transisi dan proses pelelangan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Jefyodya, hingga akhir Juni 2014, lelang untuk mengelola para pekerja alih daya yang diperkerjakan di rusun tersebut tak mendapat respons dari satu pun perusahaan.
"Karena ada gagal lelang, proses pengadaan pekerja outsourcing (karyawan kontrak) ini menjadi terganggu. Jadi ya berdampak kepada penggajian juga," kilah dia.
Namun, Jefyodya berjanji akan mengupayakan pembayaran gaji Juni untuk para petugas keamanan rusun tersebut. "Saya mengerti kan sebentar lagi Lebaran," ujar dia.
Mengenai penggajian yang diterima staf administrasi pengelola rusun pada saat para petugas keamanan tak mendapatkan gaji, menurut Jefyodya karena status para staf administrasi itu adalah karyawan tetap. "Berbeda sistim penggajiannya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah petugas keamanan di rusun ini mengaku resah dan kecewa atas keterlambatan pembayaran gaji bulanan mereka. Mereka sampai berutang untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.