Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Di Seluruh Dunia, Enggak Ada PKL Sekacau di Jakarta

Kompas.com - 12/07/2014, 12:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang begitu semerawut di Ibu Kota tak lepas dari keberadaan preman. Pria yang akrab disapa Ahok ini menyatakan, para preman mencari untung dengan menyewakan lahan di ibu kota bagi PKL.

"Di seluruh dunia enggak ada PKL begitu kacau seperti di Jakarta. Kenapa begitu kacau, bukan PKL-nya yang kacau, bajingan premannya yang kacau menjual lahan-lahan di Ibu Kota. Itu yang terjadi," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Hai ini disampaikan Basuki, saat menjadi pembicara di acara pemenang lomba sayembara penataan kawasan Pasar Baru, di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2014).

Masalah PKL yang membandel, Basuki mencontohkan, ketika Pemprov DKI membuka PRJ di Monas. Saat itu, Pemprov memberikan kesempatan bagi sekitar 2.800 PKL untuk berjualan di sana secara gratis. Namun, dalam temuannya, kesempatan itu justru dimanfaatkan pihak tertentu untuk membuka 3.000 lapak baru bagi PKL.

Setelah PRJ berakhir, para PKL tersebut justru enggan untuk keluar dari Monas. "Udah sampai enam hari tidak mau keluar. Mau dikeluarin mau keluar celurit sama pisau. Makanya saya bilang Satpol PP, tembak aja. Enggak usah repot-repot," ujar Basuki.

Untuk itu, Basuki menyatakan, Pemprov DKI Jakarta berniat membersihkan Ibu Kota dari keberadaan preman. Salah satunya dengan bekerja dengan aparatur negara untuk menangani masalah preman.

"Kami mau bersihkan. Saya katakan negara tidak pernah kalah sama preman. Negara adalah raja preman. Jadi harus kita lawan. Kita kerja sama dengan pihak tentara," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com