Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL Sia-sia jika Sudin UKM Belum Merelokasi

Kompas.com - 05/08/2014, 15:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Belum sepekan pedagang kaki lima (PKL) liar di Pasar Kemuning/Mede Jatinegara, Jakarta Timur, ditertibkan, mereka kembali berjualan menduduki trotoar dan bahu jalan. Tak hanya itu, parkir liar pun kembali muncul memakan bahu Jalan Matraman Raya yang mengarah ke Kampung Melayu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (5/8/2014), para PKL yang didominasi pedagang hewan peliharaan dan ikan hias ini kembali menempati trotoar depan mulut pintu masuk Pasar Kemuning/Mede. Mereka menggelar lapak jualan mereka di atas trotoar jalan.

Sebagian kecil pedagang lainnya meletakkan kadang-kandang berisi hewan peliharaan di pinggiran bahu jalan. Deretan sepeda motor juga tampak diparkir di pinggiran jalan. Sejumlah petugas parkir berseragam resmi terlihat menjaga lapak-lapak parkir di jalan tersebut.

Kondisi jauh berbeda ketika petugas satpol PP menertibkan PKL di tempat tersebut pada akhir pekan lalu. Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur Agus Sidiki mengatakan, pihaknya mengharapkan agar Sudin UKM Jakarta Timur merealisasikan rencana relokasi PKL liar depan Pasar Kemuning/Mede tersebut ke kawasan pasar lokasi binaan (lokbin) di Raden Inten, Duren Sawit.

"Kita mengharapkan dari UKM, waktu itu sudah ada rencana pemindahan, tetapi enggak tahu kapan realisasinya. Pedagang ikan hias liar yang ada di depan pasar itu memang akan dipindahkan, tetapi ternyata belum ada tindak lanjutnya," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa sore.

Agus menyatakan, apabila rencana tersebut belum terealisasi, yang terjadi hanya penertiban berulang-ulang. "Kita mengharapkan UKM mengambil sikap. Kalau enggak ya gini-gini aja terus. Kita yang kucing-kucingan sama PKL dan parkir liar," ujar Agus.

Agus mengatakan, sejauh ini hanya dapat dilakukan upaya pengawasan dengan menempatkan satu truk dengan petugas Satpol PP di sekitar lokasi. Ia mengatakan, aparatnya akan bertindak apabila PKL sudah kelewatan. Agus juga tidak memungkiri bahwa penertiban akan dilakukan kembali pada masa mendatang sambil menunggu relokasi.

"Untuk sementara, kami awasi saja. Saya sudah perintahkan, kalau mereka mengganggu lalu lintas, ya angkut-angkutin aja," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com