Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Mahasiswa Bantu Pengedar Narkoba di Kampus Unas

Kompas.com - 15/08/2014, 15:13 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengedar narkoba di kampus Universitas Nasional, Pejaten, Jakarta Selatan, diketahui bukan orang dari pihak kampus. Namun, ada mahasiswa yang membantu pelaku untuk mengedarkan narkoba di kampus tersebut.

"Pengedar narkoba di kampus itu warga sipil. Selama ini, operasionalnya dibantu oknum mahasiswa. Bila ada transaksi, pembeli menunggu di depan kampus dan akan dijemput. Transasksi dilakukan di dalam kampus," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2014).

Oleh karena itu, Wahyu meminta pihak kampus bisa meningkatkan pengawasan, pengendalian, dan penindakan agar tidak terjadi tindak pidana dalam bentuk apa pun di kampus. Polres Jakarta Selatan siap membantu Rektorat Unas untuk menanggulangi peredaran narkoba di kampus tersebut.

Hingga kini, polisi sudah memeriksa delapan orang yang diduga terlibat di dalam kasus tersebut. Empat orang yang diduga pelaku masih buron dan masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) polisi.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penggeledahan di kampus Unas di Pejaten. Penggeledahan dilakukan lantaran adanya informasi temuan senjata tajam, bom molotov, dan ganja. Dalam sidak yang dilakukan dari Rabu malam hingga Kamis pagi tersebut, petugas menemukan beberapa paket ganja dan senjata tajam.

Barang-barang yang ditemukan antara lain paket ganja siap edar di Ruangan Senat Mahasiswa, alat isap sabu (bong) dan aluminium foil di Ruang Fisip, empat botol molotov di semak-semak bambu, satu linting ganja, dan dua parang di dalam lemari pendingin di Gedung Serba Guna. Selanjutnya, dua bong, jarum suntik, cangklong, senjata tajam jenis mandau, lintingan ganja, dan botol-botol minuman keras ditemukan di belakang gedung olahraga dan ruang senat universitas.

Selain itu, ditemukan satu samurai, satu pisau, bong, plastik paket, satu paket ganja, dan dua timbangan elektronik di Ruang Senat Fakultas Teknik, serta parang sepanjang 60 sentimeter di basement.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com