Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kepala Dinas Perumahan "Kurang Asem"

Kompas.com - 05/09/2014, 19:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya mengetahui penyebab utama salahnya pembuatan kartu virtual account bagi para penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Sementara itu, Dinas Perumahan DKI serta Bank DKI saling melempar tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) serta tanggung jawab atas pembuatan kartu itu.

"Bank DKI kasih saya bukti, ternyata usulan membuat kartu kayak begitu itu dari Dinas Perumahan DKI. Kepala Dinasnya 'kurang asem' itu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut Basuki, Bank DKI tidak mungkin salah dalam membuat kartu virtual account. Sebab, sebelumnya, Bank DKI telah berpengalaman dalam membuat kartu autodebet bagi pedagang kaki lima (PKL) serta kartu identitas (ID card) PNS DKI.

Apabila Bank DKI sebagai pihak yang bersalah, kartu identitas PNS Bank DKI yang hingga kini ia kenakan juga bermasalah. Padahal, kartu identitas PNS itu telah digunakannya lebih dari satu bulan serta telah disebar kepada PNS DKI lainnya.

"Jadi, bagaimana mungkin Bank DKI bisa salah mengerti maksud saya. Memang ini ada masalah di Dinas Perumahan, bisa si Yonathan (Kadis Perumahan), bisa anak buahnya," kata Basuki.

Kemudian, apakah nanti Yonathan Pasodung termasuk dalam salah satu pejabat DKI yang dirotasi dalam perombakan massal mendatang? "Enggak tahu, distafin saja dia (Yonathan), he-he-he," kata Basuki terkekeh.

Sebelumnya, Yonathan membantah pernyataan Basuki terkait pembuatan kartu virtual account bagi penghuni rusunawa. Yonathan mengaku pihaknya tidak pernah diberi instruksi Basuki untuk berkoordinasi dengan Bank DKI dalam membuat kartu virtual account.

Ia menolak mengomentari lebih lanjut perihal permasalahan kartu virtual account tanpa identitas dan foto penghuni. Menurut dia, tupoksi pembuatan kartu berada di Bank DKI.

"Sistem perbankan mana saya tahu? Masalahnya tanya sama Bank DKI. Kartu itu yang keluarin Bank DKI, bukan Dinas Perumahan," ujar Yonathan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com