"Jika sudah seperti itu (masalahnya), parkir liar akan semakin merajalela. Parkir sembarangan dilakukan karena tidak ada pilihan mau parkir di mana dan parkirnya susah," ujar pengamat perkotaan Yayat Supriatna, Selasa (9/9/2014).
Ketika ada orang yang menyediakan lahan sekalipun liar, kata Yayat, maka praktik parkir liar bakal menggeliat. "Kondisi yang menjadi keterpaksaan karena pilihan tidak ada, itu masalahnya," tegas dia.
Dengan kondisi ini, Yayat berpendapat bahwa Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga harus memasang prioritas angkutan umum yang layak, aman, nyaman, dan murah. "Tentu dengan adanya layanan angkutan umum seperti itu, para pengendara bisa memiliki pilihan lain, yakni dengan naik angkot," kata dia.
Bila layanan angkutan umum sudah memenuhi "standar" kebutuhan dan kenyamanan warga, Yayat berpendapat, dengan sendirinya parkir liar akan berkurang karena tak lagi ada persoalan kebutuhan parkir untuk kepemilikan mobil pribadi. Bila tak ada pembenahan masalah angkutan umum ini, kata Yayat, beragam persoalan di Jakarta, termasuk soal parkir liar dan kemacetan, akan bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.