Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan di Pondok Gede Tiga Minggu Potong Teralis Kamar Mandi

Kompas.com - 19/09/2014, 08:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hubungan Masarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan kaburnya enam tahanan di Polsek Pondok Gede, Bekasi, sudah direncanakan sekitar tiga minggu. Hal ini terlihat dari bobolnya teralis kamar mandi yang tidak mungkin bisa lepas dalam waktu satu hari.

"Jadi dipotongnya sehari-sehari. Enggak langsung satu hari," ujar Rikwanto, Jumat (19/9/2014).

Otak dari enam tahanan yang kabur ini adalah Andi atau Ketel. Andi mulai memotong teralis kamar mandi sejak dia menerima gergaji sepanjang 30 sentimeter dari ibunya. Gergaji tersebut diberikan saat kunjungan pada 20 Agustus 2014.

Pada Jumat, 12 September 2014, Andi dan lima tahanan lain pun berhasil melarikan diri. Sampai saat ini, polisi belum berhasil menangkap kembali enam tahanan yang kabur tersebut. Pencarian sudah dilakukan hingga seluruh Pulau Jawa.

Sebelumnya, ibu salah satu tahanan yang melarikan diri dari Polsek Pondok Gede ditetapkan menjadi tersangka. Wanita yang bernama Sudarwati itu merupakan ibu dari Andi alias Ketel, salah satu tahanan yang melarikan diri. Sudarwati menyelipkan gergaji sepanjang 30 sentimeter di pinggangnya. Sehingga, petugas tidak mengetahuinya.

Ketika sedang mengobrol dengan Andi, Sudarwati diam-diam menyerahkan gergaji itu kepada Andi. Gergaji tersebut digunakan oleh enam tahanan yaitu Alinda alias Indra, Andi alias Ketel, Fitri alias Petruk, Pandiaman Situmorang, Adi saputra alias Acfil, dan Arif setiawan untuk kabur. Mereka berenam memotong teralis kamar mandi. Kemudian, dengan menggunakan ember yang ada di kamar mandi, mereka memanjat keluar melalui jendela yang telah dibobol itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com